Ilustrasi lowongan kerja (Dok. Pixabay)
**Indosuara **- Lagi-lagi, ancaman penipuan menghantui para pekerja migran yang ada di Taiwan. Kali ini, dikabarkan banyak beredar pekerjaan paruh waktu yang mengiming-imingi gaji tinggi namun nyatanya berpotensi menipu. Layanan aduan 1955 pun mewanti-wanti agar semua pekerja migran yang ada di Taiwan tidak mudah tergiur dan teliti dengan informasi-informasi semacam ini.
Melalui edaran yang diunggah di Facebook, 1955 menyatakan biasanya penipuan ini dilakukan lewat internet. Mereka akan menyebarkan info soal adanya pekerjaan paruh waktu dalam jangka pendek tetapi memiliki upah yang sangat besar.
"Atau bisa juga pekerjaan sambilan yang dikerjakan di rumah tapi bergaji tinggi," kata 1955.
Nantinya orang tersebut akan menjerat calon korban yang tertarik. Biasanya mereka tidak langsung meminta korban mengirimkan uang tetapi meminta data pribadi yang bisa disalahgunakan.
"Memberikan data penting pribadi dan rekening bank kepada sindikat penipuan yang melakukan tindakan kejahatan, dengan demikian anda akan dijadikan kaki tangan penipuan yang harus memikul tanggung jawab pidana," demikian 1955 menyatakan.
Selain iming-iming pekerjaan, sering juga modus iklan pinjaman tanpa agunan, tanpa pencatatan, dan tanpa penjamin. Iming-iming seperti ini tentu bisa dipahami cukup mudah sebagai pinjaman bodong karena tidak mungkin ada pinjaman dengan syarat yang begitu longgar.
"Atau pinjaman online mudah, uang pinjaman langsung diberikan begitu menyelesaikan pengisian data," demikian 1955 menyatakan.
Untuk itu, pihak 1955 berpesan agar semua pekerja migran berhati-hati. Jangan sampai karena ketidakwaspadaan malah berujung masalah di tanah rantau.
Jika menghadapi kasus dugaan penipuan maka dapat menghubungi saluran khusus anti penipuan "165" atau saluran khusus konsultasi "1955" agar dapat melindungi hak dan kepentingan anda.
Sebelumnya, layanan aduan 1955 pernah menampilkan ragam contoh penipuan di Taiwan lewat sebuah video yang menarik. Diunggah di laman facebook 1955hotline dan dikirim melalui LINE, salah satu praktik penipuan yang cukup sering terjadi adalah lewat ponsel. Pada praktik ini, biasanya penipu menelpon korban dan membuat korban panik dengan meminta transfer sejumlah uang ke rekening yang sudah ditentukan dengan suara yang terburu-buru. Si pelaku mengincar psikologis korban agar merasa tertekan.