Foto diambil dari CNA.
DOIT dalam sebuah rilis pers menyatakan “Proyek Bimbingan Destinasi dan Akomodasi Ramah Muslim di Taipei” itu telah berhasil membantu sebanyak 30 penyedia jasa wisata dan akomodasi untuk mendapatkan sertifikasi ramah Muslim, menciptakan lingkungan yang lebih inklusif bagi wisatawan Muslim.
Departemen Informasi dan Pariwisata (DOIT) Pemkot Taipei, Rabu (11/12) menyampaikan mereka telah meluncurkan proyek bimbingan pelaku usaha hasil kerja sama dengan Chinese Muslim Association (CMA) dalam upaya mempromosikan pariwisata ramah Muslim di Taiwan.
Seperti yang dilansir dari CNA, acara hasil pencapaian program tersebut digelar Rabu, di Caesar Park Taipei, salah satu hotel bersertifikat ramah Muslim di kota ini. Dalam acara tersebut, Wakil Direktur DOIT, Shiue Chiu-huo (薛秋火), menyerahkan sertifikat kepada para penyedia layanan tersebut.
Acara ini juga dihadiri perwakilan dari negara-negara Asia Tenggara dan Timur Tengah, serta pendiri CrescentRating, Fazal Bahardeen turut menyampaikan paparannya tentang tren pariwisata Muslim global, kata DOIT.
Dalam sambutannya, Shiue menyebut bahwa Taipei baru saja dinobatkan sebagai “Kota Paling Ramah di Asia” oleh platform pembelajaran bahasa “Preply”, dan telah mendapatkan penghargaan “Destinasi Wisata Ramah Muslim Paling Potensial” dari CrescentRating pada 2023.
Sementara itu, acara “2024 Eid-al-Fitr in Taipei” yang menampilkan pertunjukan seni khas Muslim, bazar halal, dan pengalaman budaya, berhasil meraih penghargaan emas untuk kategori kegiatan budaya dari MUSE Awards di AS, menurut Shiue.
Di sisi lain, Bahardeen menyoroti perkembangan pasar wisata Muslim global, dengan proyeksi 230 juta wisatawan dan nilai pasar US$225 miliar (Rp3,58 kuadriliun) pada 2030. Ia memuji langkah Taipei dalam menyediakan fasilitas ramah Muslim, menjadikannya contoh yang patut diikuti.
DOIT mencatat bahwa jumlah hotel dan destinasi ramah Muslim di Taipei adalah yang terbanyak di Taiwan. Tahun ini, program tersebut mendukung berbagai jenis usaha, mulai dari hotel berbintang lima hingga hostel, untuk memastikan beragam pilihan bagi wisatawan, tambah mereka.
Dengan meningkatkan kualitas layanan dan inklusivitas budaya, Taipei berkomitmen menjadi tujuan utama bagi wisatawan Muslim internasional, kata departemen tersebut.