Foto: Taiwan News
Indosuara — Heran mengapa sudah masuk bulan Desember tetapi suhu udara di Taiwan masih sering terasa gerah? Menanggapi hal di atas, Ditjen Klimatologi Sentral (CWA) menyatakan bahwa cuaca pada sepanjang tahun ini memang dipengaruhi oleh fenomena El Niño, yang membuat musim dingin kali ini tidak terasa terlalu dingin.
CWA mengatakan bahwa karena fenomena La Niña tahun lalu yang menyebabkan musim dingin datang lebih awal, dan tahun ini La Niña berakhir dengan El Niño mengambil alih.
Hal ini yang kemudian menyebabkan tekanan tinggi perairan Pasifik di daerah tropis menjadi lebih kuat, sehingga mengurangi aktivitas udara dingin saat mendekati Taiwan.
Oleh karena itu, hawa sejuk pada musim dingin tahun ini akan sedikit lebih lemah, dan secara keseluruhan musim gugur dan musim dingin cenderung lebih hangat.
Berdasarkan data beberapa tahun belakangan, saat fenomena El Niño terjadi pada tahun 2015 dan 2016, suhu terendah (dingin) yang tercatat di stasiun cuaca kota Taipei pada bulan Oktober masih berada di angka dua puluhan derajat celcius.
CWA menyampaikan, dikarenakan pengaruh El Niño pada tahun ini, maka diprediksi, suhu baru akan menyentuh di bawah 20 derajat celcius saat memasuki bulan November lalu, namun itu pun masih fluktuatif.
Berdasarkan data CWA, fenomena suhu di bawah 20 derajat celcius yang tercatat oleh stasiun cuaca kota Taipei pada bulan November, pernah terjadi pada tahun 2001, 2006, 2007, 2008, 2015 dan 2016. Khusus untuk tahun 2015 dan 2016, kedua tahun tersebut tercatat sebagai tahun dimana fenomena El Niño terjadi.
Fakta bahwa suhu tahun ini turun lebih lambat memiliki keterkaitan yang besar dengan tahun El Niño, dan diperkirakan suhu musim dingin hingga Januari tahun mendatang juga akan cenderung lebih hangat.