Foto: Taiwan News
Indosuara -- Tingkat partisipasi angkatan kerja warga senior Taiwan yang berusia di atas 65 tahun secara signifikan lebih rendah daripada orang dengan usia yang sama di Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat. Hal ini dilaporkan oleh Kementerian Tenaga Kerja (MOL) dikaitkan dengan kebiasaan hemat uang orang Taiwan. Disinyalir di usia tersebut kebanyakan orang Taiwan sudah cukup aman secara finansial.
Dikutip dari Taiwan News, direktorat Jenderal Anggaran, Akuntansi, dan Statistik menyusun tingkat partisipasi angkatan kerja tahunan di antara berbagai kelompok umur di Taiwan. Menurut statistik tahun 2021, tingkat partisipasi angkatan kerja ada pada masyarakat berusia antara 25 dan 39 tahun. Usia ini adalah usia paling signifikan dengan partisipasi sekitar 90%, tertinggi di antara semua kelompok umur. Tingkat untuk orang berusia antara 40 dan 49 tahun turun sedikit menjadi 85%.
Namun, tingkat untuk kelompok usia antara 50 dan 54, mereka yang berusia antara 55 dan 59 tahun, dan orang-orang antara usia 60 dan 64, masing-masing turun menjadi 75,4%, 58,9%, dan 38,6%, pada tahun yang sama.
Di antara orang Taiwan yang berusia lebih dari 65 tahun, hanya 9,2% yang bekerja pada tahun 2021. Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan Jepang (25,6%), AS (18,9%), dan Korea Selatan (36,3%), tetapi relatif sebanding dengan Jerman (7,5%) , Inggris (10,5%), dan Denmark (9,2%).
Jasmine Mei (梅家瑗), kepala Departemen Statistik di MOL, mengatakan bahwa orang yang keluar dari dunia kerja perlu memiliki dukungan finansial untuk memastikan masa pensiun yang aman.
Namun, Taiwan bukanlah negara kesejahteraan sosial. Oleh karena itu, kemungkinan besar orang Taiwan yang umumnya memiliki kebiasaan menabung selama bekerja tidak akan dipaksa untuk mencari pekerjaan lagi setelah pensiun. Dia menambahkan, "Ini belum tentu merupakan fenomena yang buruk."