2022-10-18

Lokakarya Pelatihan Kecantikan dan Tata Rias Populer di Kalangan Pekerja Migran Indonesia

Foto diambil dari : Focus Taiwan

Lokakarya kecantikan dan tata rias gratis untuk pekerja migran Indonesia ternyata menjadi tren pada hari Minggu dengan puluhan peserta memadati Pusat Pameran Indonesia di Taipei, yang ingin memperoleh keterampilan kewirausahaan dalam persiapan untuk kembali ke tanah air.

Lebih dari 60 perempuan pekerja migran Indonesia mengikuti kursus "Pelatihan Rias Wajah Level 2", yang merupakan bagian dari rangkaian lokakarya yang diselenggarakan oleh Kantor Perekonomian dan Perdagangan Indonesia (KDEI) untuk memberdayakan para pekerja migrannya sehingga mereka memiliki kesempatan untuk membuka usaha kecil ketika mereka kembali ke tanah air.

Kursus tata rias pada hari Minggu dipimpin oleh empat instruktur - satu orang Indonesia-Taiwan dan tiga orang Taiwan - yang mengajarkan keterampilan dan teknik tata rias untuk pernikahan dan acara formal lainnya.

Instruktur mengajar di depan kelas sambil diproyeksikan ke layar besar sehingga semua peserta dapat mengikuti langkah-langkah di meja rias mereka sendiri.

Instruktur Indonesia-Taiwan, Jenny Ho (何雅玲), yang dikenal masyarakat Indonesia sebagai "Jenny JR," mengatakan kepada CNA bahwa dia merasa sangat puas ketika murid-muridnya dapat belajar darinya dan berhasil membuka usaha sendiri ketika mereka kembali ke kampung halaman di Indonesia.

“Bisa membantu mereka untuk sukses saat kembali ke Indonesia tentu sangat membanggakan, karena mereka adalah saudara sebangsa saya,” kata Jenny JR, yang mengoperasikan salon kecantikan di Taipei dan Taoyuan.

Salah satu peserta, Sry Susi Susanti, 32 tahun, mengatakan kepada CNA bahwa dia merasa kursus ini sangat penting karena dia ingin memulai bisnis rias untuk pernikahan di kota kelahirannya setelah dia selesai bekerja di Taiwan.

Susi saat ini bekerja di sebuah rumah pribadi di New Taipei, sementara suaminya, yang juga seorang pekerja migran, bekerja di sebuah pabrik di Taichung. Pasangan itu juga memiliki seorang putra berusia 12 tahun di Indonesia yang dirawat oleh kerabatnya.

“Rencana masa depan saya ketika saya kembali ke Indonesia adalah membuka usaha rias sendiri untuk pernikahan di mana saya bisa bersama suami saya karena dia bisa menjadi fotografer,” kata Susi yang sudah delapan tahun bekerja di Taiwan.

Dia merasa kursus rias sangat berguna karena ada banyak pernikahan dan perayaan yang terjadi di kota Bima di provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia tengah.

Noerman Adhiguna, seorang analis di departemen tenaga kerja KDEI, mengatakan kepada CNA bahwa mereka berencana untuk terus mengadakan berbagai pelajaran untuk mengajarkan keterampilan membuat kerajinan tangan, kuliner, tata rias dan kecantikan, serta program pelatihan terkait lainnya secara gratis. Targetnya, tahun ini bisa mengajar hingga 500 pekerja migran Indonesia.

Ada 240.509 pekerja migran Indonesia di Taiwan, 170.023 di antaranya adalah perempuan, menurut data yang dirilis Kementerian Tenaga Kerja Taiwan pada akhir Agustus.

Ayuk belanja kebutuhan sehari-hari Anda di Indosuara!

Lihat Lebih Banyak

Berita Terbaru Lainnya

Seorang Pria Bunuh Mantan Kekasih Parkiran Bawah Tanah Taipei

Foto diambil dari otoritas setempat. Pria bermarga Liu (劉) (21) akan diserahkan ke Kantor Kejaksaan Distrik Taipei untuk penyidikan atas dugaan pembunuhan dan pelanggaran Undang-Undang Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, kata kepolisian dalam konferensi pers. Seperti yang dilansir dari CNA, s...

疑電動車釀災/蘇澳惡火 移工和孕妻2屍3命

〔記者江志雄、王峻祺/宜蘭報導〕宜蘭縣蘇澳鎮蘇濱路一棟三層樓透天厝,昨天下午發生大火,住在三樓的印尼移工與懷孕七個月同鄉妻子命喪火窟,魂斷異鄉,釀成二屍三命悲劇。消防局研判起火點疑就是停放在一樓的電動機車,是否是充電引起,或另有其它原因,仍待進一步釐清。 失火透天厝一樓是停業的快炒店,沒有住人,有停放電動機車,二、三樓租給移工當宿舍;火災發生時,二樓房客菲律賓籍一對男女在外工作逃過一劫,住在三樓的印尼籍移工夫妻檔卻遭遇死劫。 宜蘭縣消防局在一點廿八分獲報火警,有孕婦受困屋內,消防人員到場時,建物已全面燃燒,廿分鐘後控制火勢後進屋搜查,先在二、三樓樓梯間發現一名倒地女子,之後在三樓廁所內找到...

Kepala KDEI Kunjungi PMI yang Sakit Pembuluh Darah Pecah di Otak

Foto diambil dari KDEI. Kepala KDEI Taipei, didampingi Kadir, Analis Bidang Ketenagakerjaan, menjenguk PMI atas nama Nanik Sulastri Purwaningsih, seorang PMI asal Ngawi. Dalam kunjungan tersebut, KDEI mendapati Nanik sudah bisa berinteraksi dan menunjukkan respons positif seperti tangan dan kaki da...