Mayat Nelayan Taiwan Yang Hilang Akhirnya Dipulangkan Dari Jepang ke Taiwan Setelah Satu Tahun
24 November 2022
Foto diambil dari : Taiwan News
Jenazah seorang nelayan Kabupaten Penghu yang hilang pada Juli 2021 akhirnya pulang minggu lalu dari Jepang berkat identifikasi sepotong logam di dalam kaki kanannya.
Setelah mayat tak dikenal ditemukan di sebuah pantai di Prefektur Nagasaki pada November 2021, otopsi menemukan bahwa pria tersebut telah meninggal selama beberapa bulan, dan menemukan paku intramedullary yang digunakan untuk mengatasi patah tulang panjang di dalam kakinya. Tongkat itu dibuat oleh Johnson & Johnson, tetapi menurut nomor serinya, itu hanya dijual di China, India, Korea Selatan, dan Taiwan, Liberty Times melaporkan Rabu (23 November).
Akibatnya, setelah pencarian di bank data DNA Jepang tidak menemukan orang hilang yang sesuai, polisi menghubungi rekan mereka di Korea Selatan, tetapi tidak berhasil.
Pada bulan Agustus, Jepang mengirimkan hasil penelitiannya ke Biro Investigasi Kriminal (CIB) Taiwan. Setelah gagal menemukan kecocokan DNA, CIB berkonsultasi dengan Institute of Forensic Medicine, yang mencari daftar orang hilang. Lembaga tersebut menemukan bahwa seorang nelayan dari Penghu bernama Chang (章), yang hilang pada tahun 2021, juga memiliki paku intramedullary di dalam kaki kanannya.
Chang telah meninggalkan pulau Xiyu sendirian di kapalnya pada pagi hari tanggal 27 Juli 2021 untuk pergi memancing. Sekitar tengah hari, kapal pukat nelayan lain menemukan kapalnya hanyut tanpa ada orang di dalamnya. Operasi pencarian Penjaga Pantai gagal menemukan tanda-tanda keberadaan Chang, menurut Liberty Times.
Kerabatnya, yang telah memberikan sampel DNA kepada pihak berwenang tak lama setelah dia hilang, melakukan perjalanan ke Jepang dan membawa jenazahnya kembali ke Penghu minggu lalu.