2024-12-12

Kejaksaan Tunda Penuntutan Sindikat penyaluran Pekerja Migran Ilegal

Foto diambil dari Imigrasi.

Departemen Imigrasi Kota Taichung melalui rilis pers hari Rabu (11/12) menjelaskan bahwa seorang pria bermarga Hung (洪) menjalankan perusahaan penyalur tenaga kerja di Distrik Shengang selama lebih dari satu dekade.

Seperti yang dilansir dari CNA, kejaksaan baru-baru ini menyatakan mereka telah menunda penuntutan terhadap tiga orang tersangka kasus sindikat penyaluran tenaga kerja yang merekut pekerja migran hilang kontrak, yang diungkap pihak keimigrasian Taichung.

Setelah melakukan pengawasan dan pengumpulan bukti, pihak keimigrasian melakukan penggerebekan pada Januari hingga Februari di lokasi perusahaan Hung. Mereka membawa tiga orang penanggu jawab perusahaan, tiga majikan ilegal, dan tujuh pekerja migran ilegal, dengan total 13 orang untuk penyidikan. Menurut penyidik, modus operandi Hung melibatkan pengutusan pekerja migran hilang kontak ke lokasi kerja seperti pabrik dan pembersihan setiap pagi. Setelah selesai bekerja, mereka kembali ke perusahaan untuk menerima gaji.

Hung juga menggunakan nama ibu dan saudara perempuannya untuk mendirikan perusahaan demi menyamarkan aktivitas ilegal ini, menurut pihak berwenang.

Hung diketahui menarik pekerja migran ilegal dengan menawarkan pekerjaan yang mudah, gaji harian, serta akomodasi dan makanan, menurut mereka. Ia juga menjanjikan berbagai fasilitas seperti perayaan ulang tahun dan perjamuan bagi para pekerja. Namun, meskipun gaji harian yang dijanjikan mencapai NT$1.600 hingga NT$1.700, setelah dipotong biaya agensi, akomodasi, dan sewa sepeda motor, pekerja hanya menerima kurang dari NT$1.000, menurut penyidikan.

Menurut penyidikan, pekerja migran ilegal yang terlibat dalam kasus ini berasal dari Thailand dan Indonesia, sebagian besar masuk ke Taiwan dengan visa turis atau melarikan diri dari tempat kerja resmi. Keuntungan ilegal yang diperoleh Hung diperkirakan melebihi NT$500.000 (Rp244,732 juta).

Pada Februari lalu, Hung dan dua rekannya diserahkan ke Kejaksaan Distrik Taichung atas pelanggaran Undang-Undang Layanan Ketenagakerjaan.

Kejaksaan baru-baru ini menunda tuntutan terhadap ketiga orang tersebut dan mendenda mereka NT$100.000 hingga NT$150.000, sementara para majikan yang terlibat telah diserahkan ke Biro Urusan Ketenagakerjaan Kota Taichung dan pekerja migran ilegal telah dideportasi ke negara asalnya.

Ayuk belanja kebutuhan sehari-hari Anda di Indosuara!

Lihat Lebih Banyak

180NT

MAKE UP KOSMETIK 化妝品

60NT

SKIN CARE 保養品

460NT

MAKE UP KOSMETIK 化妝品

230NT

MAKE UP KOSMETIK 化妝品

Berita Terbaru Lainnya

Seorang Pria Bunuh Mantan Kekasih Parkiran Bawah Tanah Taipei

Foto diambil dari otoritas setempat. Pria bermarga Liu (劉) (21) akan diserahkan ke Kantor Kejaksaan Distrik Taipei untuk penyidikan atas dugaan pembunuhan dan pelanggaran Undang-Undang Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, kata kepolisian dalam konferensi pers. Seperti yang dilansir dari CNA, s...

疑電動車釀災/蘇澳惡火 移工和孕妻2屍3命

〔記者江志雄、王峻祺/宜蘭報導〕宜蘭縣蘇澳鎮蘇濱路一棟三層樓透天厝,昨天下午發生大火,住在三樓的印尼移工與懷孕七個月同鄉妻子命喪火窟,魂斷異鄉,釀成二屍三命悲劇。消防局研判起火點疑就是停放在一樓的電動機車,是否是充電引起,或另有其它原因,仍待進一步釐清。 失火透天厝一樓是停業的快炒店,沒有住人,有停放電動機車,二、三樓租給移工當宿舍;火災發生時,二樓房客菲律賓籍一對男女在外工作逃過一劫,住在三樓的印尼籍移工夫妻檔卻遭遇死劫。 宜蘭縣消防局在一點廿八分獲報火警,有孕婦受困屋內,消防人員到場時,建物已全面燃燒,廿分鐘後控制火勢後進屋搜查,先在二、三樓樓梯間發現一名倒地女子,之後在三樓廁所內找到...

Kepala KDEI Kunjungi PMI yang Sakit Pembuluh Darah Pecah di Otak

Foto diambil dari KDEI. Kepala KDEI Taipei, didampingi Kadir, Analis Bidang Ketenagakerjaan, menjenguk PMI atas nama Nanik Sulastri Purwaningsih, seorang PMI asal Ngawi. Dalam kunjungan tersebut, KDEI mendapati Nanik sudah bisa berinteraksi dan menunjukkan respons positif seperti tangan dan kaki da...