Foto: Taiwan News
Indosuara — Kebakaran di sebuah apartemen di Distrik Dayuan Taoyuan merenggut nyawa tiga orang pada Sabtu (10 Februari).
Dikutip dari Radio Taiwan Internasional, tiga korban meninggal adalah pekerja migran dengan identitas yang belum diketahui. Sementara penyelidikan awal menunjukkan bahwa kebakaran disebabkan oleh penggunaan peralatan elektronik yang tidak tepat oleh wanita asal Indonesia bermarga Qiu (邱姓), yang menyandang status pengantin asing, yang tinggal di lantai dua.
Penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan. Kasus ini akan diserahkan ke Kejaksaan Distrik Taoyuan, dengan tuduhan membahayakan publik dan menghilangkan nyawa seseorang karena kelalaian.
Awalnya, pada Sabtu sore hari (10/2), rumah berlantai tiga di Distrik Dayuan, Kota Taoyuan, dilalap si jago merah. Setelah menerima laporan sekitar pukul 4 sore, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Taoyuan segera mengirimkan 55 petugas pemadam kebakaran, 18 mobil pemadam kebakaran, dan 6 ambulans untuk aksi penyelamatan.
Lantai pertama bangunan adalah toko yang disewakan untuk bisnis mesin pencapit boneka. Sumbu api berada di lantai dua, yang kemudian menyebar, dan nahasnya mengakibatkan kematian pada tiga pekerja migran lainnya di lokasi kejadian.
Setelah evakuasi penyelamatan dilancarkan, satu wanita di samping tangga lantai tiga ditemukan dalam keadaan tidak bernapas.
Selain itu, satu pria dan satu wanita lainnya yang berada di kamar belakang lantai tiga, ditemukan dalam kondisi OHCA (Henti Jantung Di Luar Rumah Sakit).
Korban pria dibawa ke Rumah Sakit Chang Gung oleh ambulans dari unit Caoluo, sementara korban wanita dilarikan ke Rumah Sakit Min-Sheng oleh ambulans dari unit Qingpu.
Namun sayangnya, setelah dilakukan upaya penyelamatan, nyawa keduanya tidak dapat diselamatkan.
Penyebab awal kebakaran diduga karena Qiu, secara tidak sengaja menyebabkan ledakan saat tengah menyiapkan makan malam. Setelah ledakan terjadi, Qiu langsung keluar dari lokasi kejadian.
Setelah mendatangi lokasi, petugas pemadam menemukan seorang wanita terbakar di tangga lantai tiga dan dua orang lainnya dalam keadaan kritis di ruang belakang, yang semuanya meninggal setelah dilarikan ke rumah sakit.
Menurut "Sanli News Network", yang mengutip pernyataan pemilik rumah, Qiu dan suaminya, marga Lin (林姓), telah menyewa rumah tersebut selama 20 tahun.