2022-05-20

Kasus COVID-19 Yang Sembuh di Taiwan Dapat Menghindari Karantina Kontak Selama 3 Bulan

Foto diambil dari : Taiwan News

Pusat Komando Epidemi Pusat (CECC) telah mengumumkan bahwa orang yang telah tertular COVID-19 di Taiwan tidak terdaftar sebagai kontak kasus selama tiga bulan dan dapat menghindari karantina tambahan selama periode tersebut.

Ketika wabah lokal terus memanas, jumlah kasus yang dikonfirmasi dan pulih juga meningkat. CECC pada hari Kamis (19 Mei 2022) mengumumkan bahwa jika kasus COVID-19 yang telah didiagnosis, pulih, dan menyelesaikan masa isolasinya, tidak perlu mencantumkan mereka sebagai kontak kasus baru.

Namun, jika ada kemungkinan infeksi, mereka disarankan untuk melakukan tes COVID-19. Sejak awal tahun ini, jumlah kumulatif kasus COVID-19 lokal telah melebihi 950.000, menurut statistik CECC.

Pada konferensi pers sore kemarin, Philip Lo (羅一鈞), wakil kepala divisi respons medis Pusat Komando Epidemi Pusat (CECC), mengatakan bahwa beberapa orang telah menggambarkan pasien yang pulih sebagai "bintang yang tak terkalahkan" karena mereka akan memiliki tingkat kekebalan tertentu untuk penyakit tersebut setidaknya tiga bulan. Mengingat bahwa beberapa pasien yang pulih memiliki pekerjaan yang dapat berulang kali membuat mereka bersentuhan dengan kasus COVID-19, seperti pekerjaan perawatan kesehatan, menjadi kurang praktis untuk berulang kali mencantumkan pasien yang pulih sebagai kontak kasus baru.

Lo menjelaskan bahwa jika kasus yang terdiagnosis sebelumnya bersentuhan dengan kasus yang dikonfirmasi lagi dalam waktu tiga bulan sejak tanggal timbulnya gejala dan tidak menunjukkan gejala, mereka tidak perlu lagi terdaftar sebagai kontak. Selain itu, mereka tidak lagi diharuskan menjalani tindakan isolasi seperti skema karantina "3+4" dan "0+7".

Namun, Lo mengingatkan masyarakat jika kasus sembuh bersinggungan dengan kasus baru, dan gejala suspek COVID-19 muncul setelah terpapar, disarankan untuk melakukan rapid antigen atau PCR test. Jika hasilnya negatif. Lo bilang mereka tidak perlu dicantumkan sebagai kontak kasus.

Lo menunjukkan bahwa setelah kasus COVID-19 dilepaskan dari isolasi, mereka pada prinsipnya dianggap tidak menular, dan jika virus terdeteksi lagi di sistem mereka dalam tiga bulan ke depan, sebagian besar tidak akan dinilai memiliki infeksi baru. Saat ditanya media tentang terjadinya reinfeksi, Lo menjelaskan, hingga Senin (16 Mei), sebanyak 457 kasus yang terdiagnosis dengan varian sebelumnya COVID-19 dalam dua tahun terakhir ditemukan memiliki infeksi kedua yang disebabkan oleh Omicron.

Jika kasus COVID-19 positif setelah karantina mereka berakhir, Lo mengatakan bahwa mereka akan dianggap tidak menular, tes tambahan tidak diperlukan untuk tiga bulan ke depan, dan mereka tidak akan dikenakan karantina tujuh hari yang diperlukan untuk kasus baru. Lo mengatakan satu-satunya pengecualian untuk ini adalah situasi di mana seorang dokter mencurigai pasien menderita infeksi ulang.

Ayuk belanja kebutuhan sehari-hari Anda di Indosuara!

Lihat Lebih Banyak

110NT

MAKE UP KOSMETIK 化妝品SKIN CARE 保養品

110NT

MAKE UP KOSMETIK 化妝品SKIN CARE 保養品

250NT

MAKE UP KOSMETIK 化妝品SKIN CARE 保養品

85NT

SKIN CARE 保養品

Berita Terbaru Lainnya

Seorang Pria Bunuh Mantan Kekasih Parkiran Bawah Tanah Taipei

Foto diambil dari otoritas setempat. Pria bermarga Liu (劉) (21) akan diserahkan ke Kantor Kejaksaan Distrik Taipei untuk penyidikan atas dugaan pembunuhan dan pelanggaran Undang-Undang Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, kata kepolisian dalam konferensi pers. Seperti yang dilansir dari CNA, s...

疑電動車釀災/蘇澳惡火 移工和孕妻2屍3命

〔記者江志雄、王峻祺/宜蘭報導〕宜蘭縣蘇澳鎮蘇濱路一棟三層樓透天厝,昨天下午發生大火,住在三樓的印尼移工與懷孕七個月同鄉妻子命喪火窟,魂斷異鄉,釀成二屍三命悲劇。消防局研判起火點疑就是停放在一樓的電動機車,是否是充電引起,或另有其它原因,仍待進一步釐清。 失火透天厝一樓是停業的快炒店,沒有住人,有停放電動機車,二、三樓租給移工當宿舍;火災發生時,二樓房客菲律賓籍一對男女在外工作逃過一劫,住在三樓的印尼籍移工夫妻檔卻遭遇死劫。 宜蘭縣消防局在一點廿八分獲報火警,有孕婦受困屋內,消防人員到場時,建物已全面燃燒,廿分鐘後控制火勢後進屋搜查,先在二、三樓樓梯間發現一名倒地女子,之後在三樓廁所內找到...

Kepala KDEI Kunjungi PMI yang Sakit Pembuluh Darah Pecah di Otak

Foto diambil dari KDEI. Kepala KDEI Taipei, didampingi Kadir, Analis Bidang Ketenagakerjaan, menjenguk PMI atas nama Nanik Sulastri Purwaningsih, seorang PMI asal Ngawi. Dalam kunjungan tersebut, KDEI mendapati Nanik sudah bisa berinteraksi dan menunjukkan respons positif seperti tangan dan kaki da...