Foto diambil dari dokumentasi CNA.
Dilansir dari pernyataan MOL, Rabu (27/11), melaporkan sesegera mungkin mempercepat penindakan oleh pihak kepolisian. Setelah itu korban bisa mengajukan tuntutan perdata kepada penipu.
Kementerian Ketenagakerjaan (MOL) Taiwan menjelaskan sejumlah langkah agar uang bisa kembali jika mengalami penipuan, salah satunya dengan melaporkan kasus tersebut kepada kepolisian sesegera mungkin.
MOL melanjutkan, setelah pelaporan, jika ada yang diragukan harap jangan mudah percaya dengan mereka yang mengaku sebagai pengacara atau kelompok peretas yang dapat membantu mengembalikan uang yang tertipu di internet.
Alih-alih lewat sumber tidak jelas, di Taiwan telah ada saluran khusus 165 untuk pengaduan korban penipuan. Sementara, lanjut MOL, jika memerlukan layanan penerjemah maka dapat menghubungi saluran khusus 1955.
MOL menyatakan, belakangan kasus penipuan terutama daring makin marak di Taiwan. Oleh karena itu pihaknya memperkenalkan sejumlah strategi untuk menecegahnya.
Pertama adalah dengan tidak memberikan kartu debit untuk digunakan orang lain termasuk tidak mudah memberikan nomor rekening apalagi sandi dan data pribadi pada orang lain.
Beberapa penipu seringkali melakukan panggilan yang seolah-olah berasal dari bank atau aplikasi. Nantinya mereka akan meminta kode verifikasi sms untuk aplikasi keuangan tertentu. Jangan sekali-kali memberi kode verifikasi ini karena mereka bisa mengakses akun keuangan calon korban, kata MOL.
Selain itu, MOL menyebut jangan menekan pesan teks tak dikenal termasuk pemberitahuan palsu dan tautan akun email yang meminta anda memasukkan data pribadi.
Adapun yang perlu diwaspadai, sindikat penipuan biasanya memalsukan identitas diri mereka dan bisa memalsukan bukti setoran sehingga tampak seperti asli. Untuk itu, sambung MOL, jangan terkecoh pada perintah yang tidak jelas pada akun keuangan anda.
Jika ada aktivitas mencurigakan layanan anti-penipuan 165 dan 1955 tersedia 24 jam bagi pekerja migran asing.