5 days ago

Banyaknya Kasus Penipuan Sesama PMI di Taiwan

Samsul Arifin, yang akrab disapa Ari Yoga (kiri), sedang berbincang bersama Novrizal, kepala Bidang Pelindungan Warga Negara Indonesia, Pendidikan dan Sosial Budaya (tengah), dan Arif Sulistiyo, kepala KDEI Taipei (kanan). (Sumber Foto : FPMI).

Saat dihubungi CNA melalui telepon genggamnya, Samsul berulang kali memaparkan beberapa kasus penipuan yang sering terjadi di kalangan PMI.

“Sangat disayangkan, saat ini banyak kasus penipuan sesama pekerja migran Indonesia (PMI) di Taiwan. Bahkan empat orang PMI overstayer atau kaburan, termasuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO),” ujar Samsul Arifin, ketua Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) dari Forum Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (FPMI).

“Ada banyak kasus yang kami tangani saat ini, ternyata itu persengketaan antara sesama PMI. Terutama penipuan berkedok peminjaman uang, praktik paranormal maupun sindikat jaringan penipuan dari Indonesia,” ujar Samsul yang akrab disapa Ari Yoga oleh kalangan PMI.

Samsul, yang berkecimpung sebagai pengurus FPMI, sudah menggeluti bidang perlindungan PMI di Taiwan selama enam tahun. Namun, usia DPLN FPMI sendiri masih beranjak sekitar 4,5 tahun di Taiwan.

Samsul yang dikenal sebagai penasihat PMI ini berujar bahwa selama menjabat dalam kepengurusan di serikatnya, laporan yang ia terima kebanyakan berasal dari sektor PMI informal, yaitu perawat orang tua.

“Kami juga sering menangani kasus atau pertanyaan tentang gaji yang belum dibayar atau masih dicicil, tentang hak libur dan proses pindah majikan. Kalau untuk sektor formal lebih ke kasus kecelakaan kerja,” ujarnya.

Namun, dalam waktu beberapa tahun ini, kata Samsul, pihaknya kebanjiran menangani pelaporan tentang penipuan antar-PMI.

“Beberapa kasus yang masih saya tangani, salah satunya penipuan yang melibatkan PMI informal dan formal, hingga korban telah mengirimkan uang sebesar NT$190 ribu (Rp103,8 juta) ke rekening tersangka. Ini yang kita sedang tangani. Tersangka ada di Taichung,” sambungnya.

Kepada CNA, Samsul menunjukkan nomor telepon Indonesia yang sering digunakan untuk menipu para PMI. Penipuan tersebut biasanya berkedok bantuan pengiriman uang dengan memberikan akun bank Taiwan agar bisa membantu transfer ke Indonesia, ujarnya.

“Tolong untuk semua PMI di Taiwan harap berhati-hati dengan nomor +62882-9320-6115. Tolong sebarluaskan nomor ini karena banyak PMI yang dihubungi dan ditipu. Awas hati-hati dengan nomor ini,” ujar Samsul yang pernah menangani kasus perdagangan manusia di Arab Saudi ini.

Ia pun juga meminta agar semua PMI tak mudah tertipu dengan orang tak dikenal yang meminta bantuan untuk mentransfer uang ke Indonesia maupun penipuan lain yang berkedok cinta, atau praktik paranormal lainnya.

Bagi pekerja yang ingin mendapatkan pendampingan dan advokasi kasus yang dihadapi atau permasalahan lainnya, silakan menghubungi nomor FPMI; 09164-269-41, 0965-021-249, 0981-885-594, ujar ketua FPMI sekaligus organisasi Buruh Migran Indonesia Taiwan Bersatu tersebut.

Ayuk belanja kebutuhan sehari-hari Anda di Indosuara!

Lihat Lebih Banyak

Berita Terbaru Lainnya

Empat Pelaku Perkelahian Pencak Silat PMI di Changhua Dihukum Penjara

Foto diambil dari Biro Kepolisian Changhua. Menurut putusan pengadilan, pada 2 September 2023, ketua IKSPI mengumpulkan lebih dari 70 orang, termasuk Anthony, Kumaedi, Rifqi Septiawan, Yudi Saputra, dan Taufik Heryanto, yang membawa tongkat besi dan sabit untuk berunding dengan PSHT, namun pertemu...

Tiga Belas Pekerja Migran Diselamatkan dari Luapan Sungai Saat Memancing

Foto diambil dari Biro Pemadam Kebakaran Kota Taichung. Tiga bleas pekerja migran diselamatkan dari sebuah gosong pasir di Sungai Dadu di Taichung, tempat mereka bermalam untuk memancing, namun mengalami luapan air sungai yang tak terduga pada Minggu pagi (11/5), kata Biro Pemadam Kebakaran Kota Ta...