2025-05-09

Banyaknya Kasus Penipuan Sesama PMI di Taiwan

Samsul Arifin, yang akrab disapa Ari Yoga (kiri), sedang berbincang bersama Novrizal, kepala Bidang Pelindungan Warga Negara Indonesia, Pendidikan dan Sosial Budaya (tengah), dan Arif Sulistiyo, kepala KDEI Taipei (kanan). (Sumber Foto : FPMI).

Saat dihubungi CNA melalui telepon genggamnya, Samsul berulang kali memaparkan beberapa kasus penipuan yang sering terjadi di kalangan PMI.

“Sangat disayangkan, saat ini banyak kasus penipuan sesama pekerja migran Indonesia (PMI) di Taiwan. Bahkan empat orang PMI overstayer atau kaburan, termasuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO),” ujar Samsul Arifin, ketua Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) dari Forum Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (FPMI).

“Ada banyak kasus yang kami tangani saat ini, ternyata itu persengketaan antara sesama PMI. Terutama penipuan berkedok peminjaman uang, praktik paranormal maupun sindikat jaringan penipuan dari Indonesia,” ujar Samsul yang akrab disapa Ari Yoga oleh kalangan PMI.

Samsul, yang berkecimpung sebagai pengurus FPMI, sudah menggeluti bidang perlindungan PMI di Taiwan selama enam tahun. Namun, usia DPLN FPMI sendiri masih beranjak sekitar 4,5 tahun di Taiwan.

Samsul yang dikenal sebagai penasihat PMI ini berujar bahwa selama menjabat dalam kepengurusan di serikatnya, laporan yang ia terima kebanyakan berasal dari sektor PMI informal, yaitu perawat orang tua.

“Kami juga sering menangani kasus atau pertanyaan tentang gaji yang belum dibayar atau masih dicicil, tentang hak libur dan proses pindah majikan. Kalau untuk sektor formal lebih ke kasus kecelakaan kerja,” ujarnya.

Namun, dalam waktu beberapa tahun ini, kata Samsul, pihaknya kebanjiran menangani pelaporan tentang penipuan antar-PMI.

“Beberapa kasus yang masih saya tangani, salah satunya penipuan yang melibatkan PMI informal dan formal, hingga korban telah mengirimkan uang sebesar NT$190 ribu (Rp103,8 juta) ke rekening tersangka. Ini yang kita sedang tangani. Tersangka ada di Taichung,” sambungnya.

Kepada CNA, Samsul menunjukkan nomor telepon Indonesia yang sering digunakan untuk menipu para PMI. Penipuan tersebut biasanya berkedok bantuan pengiriman uang dengan memberikan akun bank Taiwan agar bisa membantu transfer ke Indonesia, ujarnya.

“Tolong untuk semua PMI di Taiwan harap berhati-hati dengan nomor +62882-9320-6115. Tolong sebarluaskan nomor ini karena banyak PMI yang dihubungi dan ditipu. Awas hati-hati dengan nomor ini,” ujar Samsul yang pernah menangani kasus perdagangan manusia di Arab Saudi ini.

Ia pun juga meminta agar semua PMI tak mudah tertipu dengan orang tak dikenal yang meminta bantuan untuk mentransfer uang ke Indonesia maupun penipuan lain yang berkedok cinta, atau praktik paranormal lainnya.

Bagi pekerja yang ingin mendapatkan pendampingan dan advokasi kasus yang dihadapi atau permasalahan lainnya, silakan menghubungi nomor FPMI; 09164-269-41, 0965-021-249, 0981-885-594, ujar ketua FPMI sekaligus organisasi Buruh Migran Indonesia Taiwan Bersatu tersebut.

Berita Terbaru Lainnya

Seorang Pria Bunuh Mantan Kekasih Parkiran Bawah Tanah Taipei

Foto diambil dari otoritas setempat. Pria bermarga Liu (劉) (21) akan diserahkan ke Kantor Kejaksaan Distrik Taipei untuk penyidikan atas dugaan pembunuhan dan pelanggaran Undang-Undang Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, kata kepolisian dalam konferensi pers. Seperti yang dilansir dari CNA, s...

疑電動車釀災/蘇澳惡火 移工和孕妻2屍3命

〔記者江志雄、王峻祺/宜蘭報導〕宜蘭縣蘇澳鎮蘇濱路一棟三層樓透天厝,昨天下午發生大火,住在三樓的印尼移工與懷孕七個月同鄉妻子命喪火窟,魂斷異鄉,釀成二屍三命悲劇。消防局研判起火點疑就是停放在一樓的電動機車,是否是充電引起,或另有其它原因,仍待進一步釐清。 失火透天厝一樓是停業的快炒店,沒有住人,有停放電動機車,二、三樓租給移工當宿舍;火災發生時,二樓房客菲律賓籍一對男女在外工作逃過一劫,住在三樓的印尼籍移工夫妻檔卻遭遇死劫。 宜蘭縣消防局在一點廿八分獲報火警,有孕婦受困屋內,消防人員到場時,建物已全面燃燒,廿分鐘後控制火勢後進屋搜查,先在二、三樓樓梯間發現一名倒地女子,之後在三樓廁所內找到...

Kepala KDEI Kunjungi PMI yang Sakit Pembuluh Darah Pecah di Otak

Foto diambil dari KDEI. Kepala KDEI Taipei, didampingi Kadir, Analis Bidang Ketenagakerjaan, menjenguk PMI atas nama Nanik Sulastri Purwaningsih, seorang PMI asal Ngawi. Dalam kunjungan tersebut, KDEI mendapati Nanik sudah bisa berinteraksi dan menunjukkan respons positif seperti tangan dan kaki da...