2024-10-11

Arjuna Jawa : PMI Berprestasi, Jadi Model Kenalkan Budaya Indonesia di Taiwan

Foto dokumentasi CNA.

Arjuna Jawa, nama unik yang mencuri perhatian di media sosial dengan lebih dari 5.000 pengikut yang berdasarkan pengamatan CNA, ia aktif membagikan kegiatan positifnya sebagai peragawan dan model di berbagai acara kebudayaan Indonesia di Taiwan.

Saat diundang ke kantor CNA untuk wawancara, Arjuna, sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa nama aslinya adalah Anto. Namun, di kalangan pekerja migran di Taiwan, ia lebih dikenal dengan nama media sosialnya, Arjuna. Pekerja yang telah bekerja di Taiwan selama 10 tahun ini membagikan kisahnya dengan penuh semangat.

“Nama Arjuna saya gunakan di sosial media dikarenakan saya dulu adalah seorang penari dan sempat memerankan peran sebagai Arjuna. Ditambah lagi, saya ini orang Jawa, jadi saya pikir untuk menamai social media saya dengan nama Arjuna Jawa.” Ujarnya.

Meskipun tidak 100 persen memiliki darah Jawa, sang ayah dari Arjuna atau Anto ini ternyata berasal dari Sumatera, tetapi Arjuna sendiri sempat menyatakan dirinya berasal dari Magetan, Jawa Timur.

Awal kedatangan Arjuna ke Taiwan pada tahun 2014, kerja pertama kali di pabrik suku cadang mobil di Longtan Zhongli selama 6 tahun. Kemudian ia berpindah kerja di salah satu pabrik kimia di Taoyuan dan yang saat ini bekerja sudah 2 tahun di bidang konstruksi di wilayah New Taipei.

Saat ditanya CNA apakah ingin lanjut menetap bekerja di Taiwan untuk jangka waktu yang lama, Arjuna yang sering menjuarai lomba peragaan busana ini mengatakan bahwa dirinya ingin pulang ke Indonesia setelah selesai kontrak.

Saat ditanya tentang berbagai prestasi yang diraihnya selama di Taiwan, Arjuna mengungkapkan bahwa ia awalnya adalah pribadi yang tertutup dan pemalu, seringkali berperan sebagai sosok di balik layar saat teman-temannya tampil di atas panggung.

“Ada seorang teman yang sangat berarti buat saya. Namanya mas Ryan. Dia bisa dibilang sebagai motivator atau penyemangat bagiku. Mas Ryan sering mendorongku untuk mengikuti beragam kegiatan terutama peragaan busana. Awal peragaan busana yang aku ikuti yaitu pameran batik di daerah Taipei 101,” ujar Arjuna.

Arjuna dengan sangat bangga mengingat pengalaman pertamanya yang diberi kesempatan untuk memakai rancangan busana milik salah satu perancang busana terkenal dari Yogyakarta, yaitu Arisanti.

Dari pengalaman tersebut akhirnya Arjuna merambah ke peragaan busana lainnya, terutama yang memperkenalkan pakaian adat tradisional Indonesia atau baju batik.

“Untuk prestasi, alhamdulilah, sudah puluhan piagam dan piala yang saya dapatkan, dan sudah tak terhitung.” Ujar Arjuna. Dari seorang yang tertutup hingga akhirnya menjadi peragawan yang berjalan di atas panggung selama bertahun-tahun, membuatnya sempat jenuh. Arjuna menyatakan bahwa kini ia ingin merambah ke bakat yang lain, yaitu sebagai penyanyi.

“Sebenarnya saya pernah mengikuti lomba menyanyi pertama kalinya saat ramadhan, dan menjadi juara II.” Ujarnya bangga.

Arjuna juga menjabarkan pengalamannya saat ini lebih banyak mengikuti show-show peragaan busana sebagai model dari butik-butik Indonesia yang memamerkan baju adat tradisional atau baju batik, seperti Melinda dan Mila butik.

Ketika ditanya bagaimana caranya membagi waktu antara bekerja dan berkarya, Arjuna mengatakan bahwa itu tidak sulit. Ia selalu mengisi waktu liburnya dengan kegiatan positif, sehingga menjauhkannya dari hal-hal yang melanggar hukum.

“Saya ingin berpesan kepada rekan-rekan PMI semua, hati-hati pilih lingkungan. Jika ada hari libur, ikutlah kegiatan yang positif. Banyak sekali kegiatan atau kelas-kelas yang bermanfaat. Misalnya, kelas salon kecantikan untuk bekal di Indonesia nanti.” Ujar Anto alias Arjuna.

“Kalau yang cowok banyak juga yang bekerja di pabrik atau konstruksi yang mengikuti kegiatan olah raga seperti sepak bola. Intinya, pilihlah pergaulan yang positif, bisa bermanfaat mengisi waktu liburmu dan berguna untuk masa depan juga,” tambah Arjuna.

Arjuna juga menekankan pentingnya menabung bagi PMI. Menurutnya, kontrak 3 tahun itu cepat berlalu. Ia pun juga mengatakan pernah memiliki pengalaman awal kontraknya dulu suka menghambur-hamburkan uang.

“PMI harus pintar mengatur keuangan. Jangan lupa menabung, itu penting. Kita di sini hanya menumpang mengais rejeki untuk sementara waktu, bukan untuk selamanya. Jadi harus menghasilkan.” Tegas Arjuna.

Arjuna juga menyampaikan keinginannya untuk kembali ke Indonesia dan mendirikan usaha yang dapat membuka lapangan pekerjaan. Ia menegaskan bahwa selama ia memiliki kesehatan yang baik, ia ingin berinovasi dengan menciptakan lowongan pekerjaan bagi masyarakat serta menjalankan usaha yang bermanfaat.

“Selain buka usaha, saya ingin mengurus orang tua. Walaupun kita punya banyak uang dan pintar tetapi kalau tidak berbakti dengan orang tua yah hasilnya nol. Mengurusi orang tua itu yang pertama, baru buka usaha.” Ujar Arjuna menutup wawancara.

Ayuk belanja kebutuhan sehari-hari Anda di Indosuara!

Lihat Lebih Banyak

110NT

MAKE UP KOSMETIK 化妝品SKIN CARE 保養品

110NT

MAKE UP KOSMETIK 化妝品SKIN CARE 保養品

250NT

MAKE UP KOSMETIK 化妝品SKIN CARE 保養品

85NT

SKIN CARE 保養品

Berita Terbaru Lainnya

Demo Tuntutan di Hari Migran Agar Tidak Membatasi Masa Kerja pekerja Migran

Foto dokumentasi CNA. Taiwan International Workers' Association (TIWA) menggelar aksi di depan Kementerian Ketenagakerjaan (MOL) Taipei, Rabu (18/12) mendesak Menteri Ketenagakerjaan yang baru dilantik, Hung Sun-han (洪申翰) untuk lebih peka pada isu buruh migran. Gabungan Tenaga Kerja Bersolidaritas...

Pameran Pekerja Migran Hamil, Ada Hak Melahirkan di Taiwan

Foto dokumentasi CNA. “Ada hak melahirkan bagi PMA di Taiwan, tetapi tidak banyak yang mendapatkan informasi dengan benar,” kata Sally Sung, staf Service of the People Association (SPA) yang juga mengatur pameran ini, kepada CNA. Deretan perlengkapan bayi dan ibu hamil seperti minyak telon, balsa...

SBIPT galang donasi baju musim dingin untuk PMI yang baru datang

Foto dokumentasi CNA. Serikat Buruh Industri Perawatan Taiwan (SBIPT) menggalang donasi berbagi baju hangat atau baju musim dingin pada Minggu (15/12) terutama bagi pekerja migran Indonesia yang baru datang, dan belum memiliki cukup dana untuk membeli baju hangat, ujar Aan Darwati, pengurus SBIPT. ...