Foto diambil dari CNA.
Departemen Pemadam Kebakaran Kabupaten Yunlin menerima laporan dari masyarakat setempat mengenai seorang PMI yang terjebak di sebuah pabrik di Kota Douliou kabupaten tersebut.
Dua kecelakaan kerja terpisah di pabrik Yunlin pada Kamis pagi (10/10) melukai satu Pekerja Migran Indonesia (PMI), dan menewaskan satu wanita, pemadam kebakaran melaporkan.
Menurut laporan tersebut, ia tertimbun pasir dan batu hingga hanya bagian kepalanya saja yang terlihat, namun pekerja tersebut masih dalam keadaan sadar. Petugas pemadam kebakaran segera tiba di lokasi dan menghabiskan waktu hampir dua jam untuk membantu menyelamatkan PMI tersebut.
Setelah itu, ia kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, dan dipastikan tidak dalam keadaan yang membahayakan nyawa. Sementara itu, departemen pemadam kebakaran tersebut juga menerima laporan terpisah pada pukul 9.00 pagi Kamis, yang menyebutkan sebuah pabrik pengolahan limbah di Kabupaten Yunlin.
Laporan tersebut menyebutkan pabrik itu mengalami kerusakan mesin selama proses produksi, di mana seorang pekerja berusaha untuk memperbaiki kerusakan tersebut dan tidak sengaja terjatuh ke dalam mesin yang masih beroperasi. Petugas di lokasi langsung menghubungi layanan darurat 119.
Ketika Departemen Pemadam Kebakaran Kabupaten Yunlin menerima laporan tersebut, mereka segera mengirimkan dua kendaraan dan lima petugas untuk melakukan penyelamatan.
Setibanya di lokasi tersebut, petugas menemukan seorang wanita bermarga Huang (黃) (57) yang telah terjepit di dalam mesin dengan bagian atas tubuhnya mengalami cedera parah dan ia meninggal di tempat.
Para petugas membantu pihak pabrik untuk membuka mesin tersebut dan segera mengevakuasi tubuh wanita tersebut, yang kemudian diserahkan kepada kepolisian setempat untuk ditindaklanjuti.
Lin Tsung-wei, (林聰偉) seorang pejabat Administrasi Keselamatan Kerja dan Kesehatan Taiwan, mengatakan kepada CNA bahwa pabrik di Douliu tersebut telah didenda NT$300.000 (Rp150 juta) atas insiden tersebut.
Lin mengatakan bahwa mesin tersebut tidak dilengkapi dengan pagar pengaman yang memadai dan seharusnya dimatikan sebelum Huang mencoba memperbaikinya.