2024-11-25

Demo Tuntut Kesetaraan Upah antara PRT dan PMI Sektor Formal

Foto diambil dari CNA.

Serikat Buruh Industri Perawatan Taiwan (SBIPT), yang terdiri dari Pekerja Rumah Tangga (PRT) migran asal Indonesia di Taiwan menggelar aksi demonstrasi di kantor Kementerian Ketenagakerjaan (MOL), Minggu (24/11) menggugat diskriminasi upah pada PRT migran.

Seperti yang dilansir dari CNA, SBIPT menilai upah minimum yang jauh berbeda antara PRT migran dengan pekerja migran asing (PMA) sektor formal menyebabkan masalah diskriminasi struktural semakin parah.

Pada tahun 2025 mendatang, upah minimum Taiwan akan mencapai NT$28.590, sementara gaji bulanan PRT migran, hanya sekitar NT$20.000. “Kami telah mengumpulkan lebih dari 380 tanda tangan PRT migran di Taiwan yang secara kolektif meminta pemerintah untuk menaikkan gaji pekerja perawat rumah tangga hingga setara dengan upah minimum,” kata SBIPT.

Dalam aksi ini mereka mengajukan sejumlah tuntutan, yang paling utama tentu tuntutan menaikkan gaji PRT migran agar setara dengan upah minimum Taiwan. Selain itu, sertakan PRT migran dalam perlindungan hukum ketenagakerjaan dan masukkan pekerja perawat rumah tangga ke dalam program perawatan jangka panjang.

SBIPT juga menegaskan perlunya pemerintah melarang praktik membeli hari libur pekerja perawat rumah tangga karena hak libur adalah hak dasar pekerja yang tidak boleh diperjualbelikan.

“Pekerja juga harus mendapatkan hak libur pada hari libur nasional,” kata SBIPT. SBIPT juga meminta menyediakan jaminan ruang privasi untuk PRT migran dan menghapus batas waktu bekerja di Taiwan, agar PRT migran dapat terus bekerja. Lain hal yang juga mendesak adalah permudah prosedur untuk pindah majikan, sehingga PRT migran terhindar dari hubungan kerja yang tidak adil dan eksploitasi agen.

“Terakhir, berikan subsidi kepada keluarga majikan berpenghasilan rendah hingga menengah, agar mereka dapat membayar gaji yang adil tanpa membebani ekonomi mereka,” kata SBIPT.

Kebutuhan akan PRT migran di Taiwan sendiri menjadi isu yang terus mengemuka seiring menurunnya populasi Taiwan dan negara yang menuju masyarakat sangat tua.

Kepala Dewan Pengembangan Nasional (NDC) Liu Chin-ching (劉鏡清) memperkirakan bahwa populasi Taiwan, yang telah menurun setiap tahun sejak 2020, akan turun dari 23,4 juta pada 2024 menjadi 14,97 juta pada 2070, dengan populasi muda menurun 1,71 juta, populasi usia kerja berkurang 9,2 juta, dan populasi lanjut usia meningkat 2,48 juta.

Ayuk belanja kebutuhan sehari-hari Anda di Indosuara!

Lihat Lebih Banyak

350NT

SKIN CARE 保養品

350NT

SKIN CARE 保養品

130NT

MAKE UP KOSMETIK 化妝品

210NT

PARFUM 香水

Berita Terbaru Lainnya

Depnaker Taipei Adakan Tour Ajak PMI Keliling Kota

Foto diambil dari Depnaker Taipei. Melalui kunjungan langsung dan pengalaman budaya, para pekerja migran diajak keluar dari rutinitas harian mereka untuk mengenal Taipei lebih dalam, kata departemen tersebut dalam sebuah rilis pers hari Senin. Seperti yang dirilis dari CNA, Departemen Ketenagakerj...

PMI di Chiayi Meninggal Dunia Tertimpa Besi

Foto diambil dari CNA. Biro Pemadam Kebakaran kabupaten mengatakan kepada CNA bahwa mereka menerima laporan sekitar pukul 1.20 sore mengenai insiden kerja di sebuah pabrik di Jalan Zhongshan, Kawasan Industri Minsyong, di mana seorang pekerja terjepit di bawah pipa besi. Seorang pekerja migran Ind...

Pelecehan Seksual Terhadap PMI, Diajak Berhubungan Intim Oleh Majikan

Foto diambil dari GANAS. Gabungan Tenaga Kerja Bersolidaritas (GANAS) melalui rilis persnya melaporkan bahwa pelecehan seksual kembali menimpa seorang pekerja migran Indonesia (PMI) yang baru bekerja dua bulan, dan majikannya kerap memintanya berhubungan badan. Seperti yang dilansir dari CNA, awal...

Kebakaran di Rumah Kontrakan Pekerja Migran di Miaoli

Foto diambil dari kontributor pribadi CNA. Menurut Kantor Polisi Tongsiao, salah satu stasiun mereka pada sekitar pukul 4 sore menerima laporan bahwa terjadi kebakaran di wilayah Shanjiao, Desa Yuanli, dan petugas segera menuju lokasi. Seperti yang dilansir dari CNA, api membakar sepeda motor list...