Foto: Taiwan News
Indosuara — Sebanyak 22 petugas polisi telah melakukan bunuh diri di Taiwan selama empat tahun terakhir, dan para pejabat menggambarkan layanan perawatan kesehatan mental di kepolisian sangat kurang.
Dikutip dari Taiwan News, anggota Control Yuan menyampaikan laporan berisi angka-angka tersebut pada Selasa (16 Januari) yang juga mengkritik keras kementerian dalam negeri dan menyerukan perbaikan segera, menurut CNA. Yeh Ta-hua (葉大華) dan Chen Ching-chun (陳景峻) dari lembaga audit pemerintah menggambarkan sebuah laporan yang menemukan bahwa pendidikan dan pelatihan kesehatan mental di kepolisian hanya sekedar formalitas, dan perawatan pencegahan bunuh diri belum diterapkan. .
Laporan tersebut juga menemukan bahwa mereka yang melakukan bunuh diri di kepolisian semakin muda. Pada tahun 2021, empat petugas berusia antara 20 dan 29 tahun melakukan bunuh diri saat bertugas dengan senjata yang dikeluarkan polisi.
Anggota Control Yuan mengatakan bahwa diperkirakan 10.000 petugas polisi “tertekan secara emosional,” dan 6.000 orang mengalami keinginan untuk bunuh diri. Pendanaan tahunan yang dialokasikan untuk mengatasi masalah ini berjumlah NT$3,7 juta dan mencakup 300-600 staf, yang digambarkan sebagai “sangat tidak mencukupi.”
Pada tahun 1992, departemen kepolisian mendirikan layanan kesehatan mental bernama “Guru Guan (關老師),” yang menurut laporan tersebut tidak efektif secara struktural. Dikatakan bahwa layanan tersebut kekurangan dana, dan dikelola oleh orang-orang non-profesional, yang perannya dalam kepolisian menciptakan masalah konflik kepentingan.
Laporan tersebut juga menemukan bahwa budaya organisasi di kalangan kepolisian menghalangi staf yang memiliki masalah kesehatan mental untuk mencari bantuan, karena takut akan stigmatisasi dan dampaknya terhadap karier mereka. Meskipun terdapat peningkatan penggunaan layanan psikologis yang dialihdayakan, laporan tersebut menemukan bahwa penggunaannya masih rendah, dan merekomendasikan perbaikan segera.
Departemen kepolisian mewajibkan staf senior untuk meningkatkan kesadaran kesehatan mental di kalangan bawahannya, meskipun pelatihan ini ternyata tidak efektif dan hanya dianggap sebagai formalitas. Laporan tersebut merekomendasikan kepolisian berkonsultasi dengan kementerian kesehatan dan Pusat Pencegahan Bunuh Diri Nasional untuk segera mengembangkan pelatihan dan keahlian.