a day ago

Orang Indonesia Meninggal Saat Ditahan di Imigrasi Yilan

Orang Indonesia Meninggal Saat Ditahan di Imigrasi Yilan

Foto diambil dari NIA.

Direktorat Jenderal Imigrasi (NIA), Selasa (12/11) menyatakan mereka telah meminta pihak kepolisian untuk melaporkan kasus kematian mendadak seorang Warga Negara Indonesia (WNI) di Pusat Penahanan Imigrasi Yilan kepada kejaksaan untuk menyelidiki penyebab kematiannya.

Terkait laporan media yang menyebutkan bahwa pihak pusat penahanan tersebut meminta rumah sakit untuk mengeluarkan surat keterangan kematian alami, NIA dengan tegas membantah dan menegaskan mereka telah menangani kasus ini sesuai prosedur.

NIA melalui siaran pers hari Selasa menyampaikan bahwa Pusat Penahanan Imigrasi Yilan segera melakukan pertolongan pertama setelah menemukan adanya hal yang tidak biasa pada tahanan WNI tersebut, dan segera menghubungi layanan darurat 119 untuk membawanya ke rumah sakit.

Namun, WNI tersebut dinyatakan meninggal dunia setelah upaya penyelamatan gagal, kata NIA, menambahkan bahwa pihak pusat penahanan telah meminta rumah sakit mengeluarkan surat keterangan medis sesuai prosedur, dan tidak meminta surat keterangan kematian alami.

Siaran pers tersebut juga menyebutkan bahwa mendiang masuk ke pusat penahanan pada 21 Oktober dan pernah mengeluhkan gejala batuk pada 7 November.

Pada hari yang sama, menurut siaran pers tersebut, pihak pusat penahanan mengatur pemeriksaan medis, dan setelahnya, tahanan itu menjalani pengobatan dan istirahat sesuai anjuran dokter, di mana pusat tersebut juga terus memantau kondisi kesehatannya.

NIA menyatakan bahwa pada Senin pagi, teman satu kamar tahanan tersebut menemukan ia tidak bangun dari tempat tidur.

Pihak pusat penahanan segera menghubungi petugas medis darurat 119 untuk datang dan membawa WNI tersebut ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan darurat, namun ia dinyatakan meninggal setelahnya.

NIA menyatakan bahwa Pusat Penahanan Imigrasi Yilan telah melaporkan kejadian ini ke kepolisian sesuai prosedur, dan meminta kejaksaan untuk melakukan pemeriksaan.

Penyebab kematian secara rinci masih dalam proses penyelidikan, ditjen tersebut menyampaikan.

NIA juga menyatakan penyesalan yang mendalam atas kejadian ini serta menyampaikan bahwa Pusat Penahanan Imigrasi Yilan telah memberitahu Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei untuk menghubungi keluarga mendiang dan akan membantu sepenuhnya dalam mengurus pemakaman.

Ayuk belanja kebutuhan sehari-hari Anda di Indosuara!

Lihat Lebih Banyak

90NT

MAKE UP KOSMETIK 化妝品SKIN CARE 保養品

799NT

HOME PLUSDAPUR 厨房

599NT

HOME PLUSDAPUR 厨房

250NT

HOME PLUSDAPUR 厨房

Berita Terbaru Lainnya

Dua belas ABK di Pingtung tidak digaji selama sepuluh bulan

Dua belas ABK di Pingtung tidak digaji selama sepuluh bulan Foto diambil dari CNA. Sebanyak 12 anak buah kapal (ABK) Indonesia di Donggang, Pingtung, belum menerima gaji selama sepuluh bulan, terhitung sejak Februari 2024. Salah satu ABK, Budi (24), nama samaran, mengungkapkan kondisi mereka saa...

Taiwan Datangkan 1000 Pekerja India untuk Sektor Pabrik

Taiwan Datangkan 1000 Pekerja India untuk Sektor Pabrik Foto diambil dari CNA. Taiwan akan mendatangkan 1.000 pekerja India di tengah kekurangan tenaga kerja di sektor manufaktur, sebagai bagian dari perjanjian yang ditandatangani antara kedua negara sebelumnya tahun ini, kata pejabat Kementeria...

Lima Pekerja Migran Menyelundupkan Narkoba

Lima Pekerja Migran Menyelundupkan Narkoba Foto diambil dari Kepolisian. Lima warga negara Vietnam yang tinggal di Taiwan baru-baru ini dituntut karena mengorganisir jaringan penyelundupan yang menjual marijuana, amfetamin dan obat-obatan terlarang lainnya kepada pekerja-pekerja migran, kata Bir...

PMI Zhongli sakit kanker pulang ke Indramayu menunggu pengobatan

PMI Zhongli sakit kanker pulang ke Indramayu menunggu pengobatan Foto diambil dari CNA. Seorang reporter The Central News Agency (CNA) mendampingi Suhedi di Bandara Internasional Taoyuan pada Kamis (7/11) saat ia bersiap pulang ke Indonesia. Sebelum memasuki pintu imigrasi, Suhedi mengatakan bah...