Foto: Focus Taiwan
Indosuara — Kejadian malang yang menimpa dua saudara perempuan di Changhua terus menjadi perhatian pemberitaan di Taiwan. Soalnya, selain jadi korban tabrakan di zebra cross, dua anak ini juga hidup dalam kondisi yang memprihatinkan. Mereka hidup miskin diurus oleh pamannya karena orang tuanya bercerai dan sang ayah harus mendekam di penjara.
Dikutip dari Focus Taiwan, banyak pihak yang membantu. Dan hingga Senin siang, sumbangan lebih dari NT$10 juta telah mengalir untuk mereka.
Rekening eksklusif Bank Taiwan yang didirikan oleh pemerintah daerah ditutup pada pukul 12 malam Senin, dan sumbangan yang diterima akan disalurkan ke lembaga perwalian untuk membiayai perawatan medis, rehabilitasi, dan kebutuhan sehari-hari anak-anak tersebut, kata pemerintah setempat, sambil memuji kebaikan masyarakat Taiwan.
Ketiga bersaudara bermarga Chen (陳), dua saudara perempuan dan seorang adik laki-laki, ditabrak oleh sebuah SUV yang dikendarai oleh seorang pria berusia 73 tahun bermarga Hsiao (蕭), yang mengemudi tanpa SIM, ketika melintasi jalur pejalan kaki di Shengang pada 18:21. pada 22 Februari.
Kakak perempuannya, 10 tahun, berada di Rumah Sakit Show Chwan Memorial dengan kerusakan otak yang serius, sementara adik perempuannya, 8 tahun, menderita pendarahan intrakranial pneumotoraks yang parah dan tetap diintubasi di Rumah Sakit Anak Kristen Changhua karena tekanan darahnya masih sangat rendah.
Setelah kejadian tersebut, kedua saudari tersebut kritis, dengan skor skala koma 3. Namun, kondisi keduanya membaik pada hari Senin, kata rumah sakit tempat mereka dirawat.
Menurut Rumah Sakit Show Chwan Memorial, kakak perempuannya responsif terhadap refleks cahaya, dan memiliki ukuran pupil 3,0 mm, dalam kisaran normal 2,0-4,0 mm. Tingkat konsentrasi oksigen, tekanan darah, dan detak jantungnya juga kembali normal.
Sementara itu, adik perempuannya saat ini mendapat satu obat vasopresor untuk menjaga tanda-tanda vital.