Foto diambil dari : Focus Taiwan
Harga telur bebek di tingkat peternakan akan naik NT$5 (US$0,16) per kilogram di Taiwan mulai Jumat, permintaan telur bebek meningkat karena kekurangan telur ayam, kata orang dalam industri.
"Kenaikan harga NT$5 per kg akan mendorong harga grosir telur bebek ke rekor tertinggi NT$80 per kg," kata Kao Chuan-mo (高傳謨), ketua asosiasi penjualan telur, kepada CNA.
Di tengah kekurangan telur ayam akut di Taiwan, permintaan telur bebek telah melonjak, dengan harga peternakan melonjak dari NT$71 per kg April lalu menjadi NT$75 per kg akhir bulan lalu, menurut data pasar pertanian Taiwan.
"Masih terlalu dini untuk mengatakan kapan pasokan telur ayam akan kembali normal, meski pemerintah berjanji kekurangan itu akan berakhir akhir bulan ini," kata Kao. "Jika cuaca tidak segera membaik, kelangkaan telur ayam akan terus berlanjut tanpa batas waktu." Lanjut Kao.
Juga pada hari Kamis, Willis Cheng (鄭武樾), ketua produsen daging dan pakan ternak Taiwan Charoen Pokphand Enterprise (Taiwan), mengatakan pada konferensi pers bahwa masalah pasokan telur ayam di Taiwan kemungkinan tidak akan mereda hingga sekitar pertengahan Festival Musim Gugur di akhir September.
"Kelangkaan telur ayam adalah masalah global," kata Cheng, memprediksi kenaikan harga telur akan moderat.
Pada tanggal 1 Maret, Menteri Pertanian Chen Chi-chung (陳吉仲) mengatakan kekurangan telur ayam nasional di Taiwan kemungkinan besar akan berakhir pada akhir Maret, karena pemerintah menerapkan langkah-langkah jangka pendek dan jangka panjang untuk mengatasi masalah tersebut.
Salah satu inisiatif pemerintah untuk mengatasi defisit 500.000 hingga 800.000 telur ayam per hari saat ini adalah dengan mengimpor produk dari Australia, katanya.
Menurut Council of Agriculture (COA), sekitar 5 juta telur telah dipesan dari Australia, dan gelombang pertama dikirim pada 28 Februari, sedangkan pengiriman kedua dan ketiga diharapkan tiba minggu depan.
Produksi telur ayam di Taiwan mulai menurun Desember lalu, dan turun menjadi 22,4 juta per hari pada akhir Februari, menurut data COA. Badan tersebut menghubungkan penurunan tersebut dengan wabah flu burung dan perubahan suhu yang besar dalam beberapa bulan terakhir.