2025-01-10

Hambatan Bahasa Jadi Masalah Besar Majikan di Taiwan

Foto diambil dari CNA.

Survei yang dilakukan pada Juli dan Agustus 2024 tersebut, mengumpulkan sebanyak 4.538 sampel valid dari sektor manufaktur dan konstruksi serta sebanyak 4.016 dari pemberi kerja pekerja perawat rumah tangga. MOL menyatakan bahwa mereka tidak menghitung margin kesalahan atau tingkat kepercayaan untuk hasil survei tersebut.

Seperti yang dilansir dari CNA, hambatan bahasa merupakan masalah terbesar yang dihadapi pemberi kerja pekerja migran di Taiwan, memengaruhi 8 hingga 11 persen dari mereka yang mempekerjakan pekerja migran di sektor konstruksi, manufaktur, dan perawatan tinggal di rumah, menurut sebuah Kementerian Ketenagakerjaan (MOL).

Hasil survei yang dirilis Senin (6/1) itu menunjukkan bahwa 39,7 persen pemberi kerja di sektor konstruksi dan manufaktur yang mempekerjakan pekerja migran menghadapi masalah dalam mengelola mereka pada Juni tahun itu.

Dari jumlah tersebut, 27,6 persen menyatakan adanya hambatan bahasa saat berkomunikasi dengan pekerja migran, yang berarti sekitar 11 persen pemberi kerja di sektor tersebut menghadapi masalah tersebut.

Sementara itu, 34,7 persen dari pemberi kerja perawat tinggal di rumah mengalami masalah serupa, dengan 23,8 persen di antaranya menyebut hambatan bahasa sebagai kendala komunikasi.

Angka ini menunjukkan bahwa sekitar 8 persen pemberi kerja perawat tinggal di rumah kesulitan berkomunikasi dengan pekerja mereka. Yang menarik, 9,9 persen pemberi kerja mengatakan mereka menemukan bahwa pekerja perawat migran mereka "Terlalu sering menggunakan ponsel mereka dan menghabiskan terlalu banyak waktu berbicara di telepon."

Namun, angka-angka tersebut menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, di mana sekitar 30 persen pemberi kerja di sektor manufaktur dan konstruksi mengalami masalah komunikasi pada Juni 2023, sementara sekitar 20 persen pemberi kerja perawat tinggal di rumah menghadapi masalah yang sama pada periode tersebut.

Ketika ditanya tentang kebijakan yang diterapkan MOL untuk mengatasi hambatan bahasa antara pekerja migran dan pemberi kerja, Chuang Kuo-liang (莊國良), pejabat Direktorat Jenderal Pengembangan Tenaga Kerja (WDA), merujuk pada laman Foreign National Labor Rights Portal (https://fw.wda.gov.tw/wda-employer/home/textbook) yang menyediakan tautan ke materi pembelajaran dasar bahasa Mandarin.

Selain itu, Chuang merujuk pada inisiatif Migrant Learning Garden (https://fw.wda.gov.tw/wda-employer/home/activity/2c95efb38fb67f75018fb7f1fdb602cb) yang diluncurkan WDA tahun lalu. Program ini menawarkan materi pembelajaran gratis yang dibuat oleh institusi swasta yang ditugaskan oleh badan tersebut.

Ayuk belanja kebutuhan sehari-hari Anda di Indosuara!

Lihat Lebih Banyak

30NT

MAKE UP KOSMETIK 化妝品SKIN CARE 保養品

120NT

MAKE UP KOSMETIK 化妝品SKIN CARE 保養品

110NT

MAKE UP KOSMETIK 化妝品SKIN CARE 保養品

Berita Terbaru Lainnya

Apa saja Hak PMI Setelah Pasien Meninggal?

Foto diambil dari CNA. Saat diwawancarai CNA, Wanti aktivis Garda BMI mengungkapkan, ada sangat banyak kasus yang menimpa pekerja migran Indonesia (PMI) saat mereka berganti majikan akibat pasien meninggal. PMI kerap secara ilegal dikenakan biaya tempat tinggal sebesar NT$200-NT$250 (Rp108.672-Rp13...

Pemkot Taipei Buka Pendaftaran Pelatihan perawat Migran di Rumah

Foto diambil dari CNA. Kantor Pekerja Migran dan Disabilitas Taipei menjelaskan bahwa layanan "Pelatihan di Rumah" gratis ini telah mereka luncurkan sejak 2018 bagi keluarga di kota tersebut yang mempekerjakan pekerja migran perawat. Seperti yang dilansir dari CNA, Pemerintah Kota (Pemkot) Taipei ...