Pekerja Migran yang telah menghabiskan masa kontraknya bisa melanjutkan kontrak baru namun harus tetap memerhatikan cara yang resmi dan legal. Hal ini berdasarkan edaran dari Ministry of Labor Taiwan dan 1955 yang disebar 23 Oktober 2022 lalu.
Dalam edaran itu, MoL meminta agar pekerja migran yang habis kontrak dan ingin mencari pekerjaan baru di Taiwan, tidak mudah percaya pada semua penawaran. Apalagi yang ditawarkan oleh pihak yang tidak jelas seperti agensi ilegal.
"Agar hak dan kepentingan tidak dirugikan atau menjadi korban perdagangan manusia," tulis surat edaran tersebut.
Lalu harusnya kemana? MoL menyarankan agar pekerja migran yang habis kontrak mendatangi Badan Pengembangan Tenaga Kerja Situs Informasi Perlindungan Hak dan Kepentingan Tenaga Kerja Asing (TKA). Di situ bisa masuk ke bagian Pemeriksaan Pergantian Majikan TKA.
Surat itu juga menyebut, pada bagian ini, pekerja migran yang habis kontrak bisa mendapatkan informasi yang diperlukan jika ingin pindah majikan. Termasuk jika ada majikan yang ingin melanjutkan kontrak kerja pekerja migran. Hal tersebut memudahkan kedua belah pihak untuk mengevaluasi dan menindaklanjuti perekrutan.
Selain itu, bisa juga meminta Badan Layanan Umum Ketenagakerjaan, agensi resmi untuk menjadi perantara memperkenalkan majikan baru.
"Dan menyelesaikan prosedur pergantian majikan berdasarkan pada peraturan. Dengan demikian baru dapat bekerja di Taiwan secara legal," ucap dia.
Mengenai hal ini, Gabungan Tenaga Kerja Bersolidaritas menilai praktik jual beli kerja dengan melibatkan calo memang masih sering terjadi. Bahkan para calo ini sudah dengan terang terangan menawarkan pekerjaan melalui media sosial.
Untuk itu, ketegasan pemerintah baik negara penempatan dalam hal ini Indonesia maupun Taiwan sangat diperluka.
"Yaitu merombak kebijakan dengan menghapus system peragencyan seperti saat ini. Bukan hanya demi keamanan saja namun juga demi harga diri negara yang selama ini terus menjanjikan perlindungan bagi pekerja migran," demikian menurut GANAS.
Pihaknya menilai, saat ini calo masih sering menjerat korban karena masih banyak pekerja yang bingung mencari job. Pekerja dengan ketergantungan tinggi punya pemahaman bahwa agency punya tanggungjawab ketika mereka kehilangan pekerjaan. Padahal tidak ada yang mengatur secara hukum akan hal ini.
Oleh karena itu, imbauan bagus dari MoL ini hendaknya diimbangi dengan perubahan aturan.