Foto dokumen tadi indosuara.
Mantan Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, Budi Santoso, Senin (21/10) resmi dilantik sebagai Menteri Perdagangan RI Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran.
Budi menjabat sebagai Kepala KDEI Taipei dari September 2020 hingga Desember 2022, sebelum diangkat menjadi Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri hingga Agustus 2024, dan setelahnya menjadi Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan.
KDEI Taipei menjadi kedutaan defacto Indonesia di Taiwan, di bawah tidak adanya hubungan diplomatik di antara kedua belah pihak.
Seperti yang dilansir dari CNA, Budi dilantik sebagai Menteri Perdagangan RI sehari setelah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI pada Minggu.
Beberapa hari setelah resmi menjabat sebagai Kepala KDEI Taipei pada 2020 silam, Budi memberikan surat kepada CNA yang menyampaikan bahwa Indonesia akan berusaha memperkuat perdagangan dengan Taiwan dengan aktif mempromosikan ekspor barang-barang Indonesia dan membentuk kemitraan di bidang transfer teknologi.
"Tentu saja, kami akan gencar mempromosikan produk Indonesia di Taiwan dengan memfasilitasi pameran dan pencocokan bisnis," kata Budi, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Keuangan Kementerian Perdagangan dari Juni 2020 hingga September 2020.
Taiwan juga berusaha memperkuat hubungan ekonomi dan budaya dengan negara-negara Asia Tenggara melalui Kebijakan Baru ke Arah Selatan (NSP), kata Budi, menambahkan bahwa "Bagi kami, NSP tentu saja sejalan dan merupakan dasar penting untuk melanjutkan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Taiwan."
Selain itu, menurut Budi, Taiwan juga merupakan pasar yang baik untuk produk Indonesia karena jumlah pekerja migran Indonesia yang signifikan di sana.
Budi mengatakan kepada CNA bahwa ia juga berharap dapat membentuk kemitraan yang melibatkan transfer teknologi.
"Dengan sumber daya yang bisa dikatakan sangat minimal, Taiwan mampu mandiri dan bahkan mengekspor produk pertanian berkualitas tinggi," katanya. "Kami perlu mengeksplorasi hal-hal seperti ini, karena, dari perspektif perdagangan, pengembangan pertanian akan meningkatkan ekonomi dan memiliki potensi untuk meningkatkan ekspor."
Selain itu, di bawah pimpinannya saat itu, Budi menyampaikan KDEI bertekad menjelajahi kerja sama ekonomi yang lebih ditingkatkan dalam bentuk perjanjian perdagangan antara Indonesia dan Taiwan, yang diharapkan dapat berdampak signifikan pada aliran barang Indonesia ke Taiwan dengan mengurangi bea produk impor.