Foto: Taiwan News
Indosuara -- Sebelas siswa sekolah dasar di utara kota Keelung dilarikan ke rumah sakit setelah mengonsumsi minuman yogurt basi pada Jumat (26/5) pagi.
Dikutip dari Taiwan News, tak lama setelah menyantap yogurt itu, para siswa di Keelung Municipal Wu-Lun Elementary di Distrik Anle mulai mengalami pusing, sakit perut, dan kelemahan fisik, lapor UDN. Tujuh siswa dikirim ke Rumah Sakit Memorial Keelung Chang Gung, dan empat lainnya dikirim ke Rumah Sakit Cabang Keelung Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan.
Para siswa mencatat bahwa minuman yogurt yang diberikan kepada mereka dengan camilan pagi terasa sedikit asam. Dokter menentukan bahwa kemungkinan besar itu adalah keracunan makanan ringan dan memberikan obat.
Walikota Keelung Hsieh Kuo-liang (謝國樑) melakukan kunjungan ke rumah sakit untuk menanyakan kesehatan mereka. Dia berjanji untuk menyelidiki insiden tersebut dan meminta pertanggungjawaban perusahaan yang memasok minuman manja.
Setelah menerima obat untuk mengobati gejala, anak-anak semua mendapatkan kembali kekuatan mereka dan dapat meninggalkan rumah sakit untuk pulang pada sore hari.
Sampel minuman yogurt yang tersisa telah dikirim untuk diuji ke Biro Kesehatan setempat. Jika ada masalah yang ditemukan, perusahaan akan didenda sesuai dengan Undang-Undang yang Mengatur Sanitasi dan Keamanan Pangan.
Walikota Hsieh menekankan bahwa setiap siswa berhak mendapatkan makan siang yang sehat, dan dia berjanji untuk menyelidiki masalah tersebut. Berita tentang keracunan makanan pada hari Jumat datang setelah insiden lain yang melibatkan perusahaan yang berbasis di Keelung, Perusahaan Produksi Long-sheng (龍昇蔬果行), yang membuat insiden tersebut menjadi lebih sensitif secara politik untuk kota tersebut.
Perusahaan Produksi Long-Sheng menyediakan makan siang untuk beberapa sekolah menengah atas di kota tersebut dan telah diselidiki atas serangkaian pelanggaran kesehatan sejak Februari, lapor SETN.
Pada hari Jumat, tujuh orang yang bekerja untuk Long-Sheng Produce Company didenda atas tuduhan terkait praktik bisnis yang tidak sehat, dan dengan sengaja memberi label yang salah dan mengirimkan produk makanan kadaluwarsa. Denda mereka berkisar dari NT$200.000 hingga NT$500.000.