Foto: Focus Taiwan
Indosuara -- Kementerian Tenaga Kerja mengumumkan pada Selasa bahwa pihaknya berencana melonggarkan kriteria untuk mempekerjakan pekerja migran sehingga 28.000 tambahan dapat dibawa ke Taiwan dalam waktu dekat. Hal ini dilakukan untuk membantu mengatasi kekurangan tenaga kerja Taiwan.
Dikutip dari Focus Taiwan, kebijakan baru, yang menargetkan pekerja di industri manufaktur, konstruksi, pertanian dan perawatan, diharapkan akan diperkenalkan paling cepat pada pertengahan Juni, kata kementerian itu.
Jumlah pekerja tambahan yang dialokasikan ke empat sektor masing-masing akan menjadi 600, 8.000, 12.000 dan 14.000, kata kementerian, menambahkan bahwa setelah "periode pemberitahuan" berakhir pada 30 Mei, akan mulai melakukan pekerjaan persiapan terkait.
Misalnya, 600 pekerja tambahan di industri manufaktur akan dipekerjakan oleh sekitar 210 perusahaan, termasuk 142 operator pengolahan ikan, 37 pembuat tahu dan 31 pembuat kapal, katanya.
Lai Chia-jen (賴家仁), wakil direktur jenderal Badan Pengembangan Tenaga Kerja kementerian, menjelaskan bahwa perusahaan semacam itu kesulitan mengadopsi sistem produksi otomatis.
Fakta bahwa lingkungan kerja di perusahaan semacam itu seringkali panas, lembab, berdebu, dan mengandung bahan kimia, juga meningkatkan permintaan pekerja migran, menurut kementerian.
Untuk meningkatkan produktivitas pertanian, kata kementerian, juga akan dipermudah bagi petani perorangan atau operator pertanian skala kecil untuk mempekerjakan pekerja migran.
Misalnya, kualifikasi pekerja migran akan dilonggarkan untuk petani bunga, sayuran, teh, dan kopi, sementara perusahaan penebangan dan penghijauan akan diizinkan mempekerjakan pekerja asing, kata kementerian itu.