Kelompok musik Pekerja Migran Indonesia beraliran metal, Jubah Hitam, sukses tampil di festival musik metal tahunan, Taiwan Death Fest, di Taipei, 30 Oktober lalu. Ini adalah salah satu pencapaian band PMI di Taiwan, di mana mereka mampu menembus festival musik bergengsi di Taiwan.
Kepada Indosuara, Robi, vokalis Jubah Hitam mengutarakan kepuasannya bisa tampil di Taiwan Death Fest 2022. Soalnya, festival ini cukup diperhitungkan bagi kancah metal Taiwan. Banyak band metal Taiwan yang terkenal ikut mengisi acara ini. Di tahun-tahun sebelumnya, acara ini juga rutin mengundang band metal dari luar negeri.
"Ketika kami mengajukan diri lalu diterima sebagai salah satu penampil, kami kayak enggak percaya. Kayak mimpi. Karena memang kami sebagai band metal punya cita-cita tampil di acara tersebut," kata Robi.
Sebagai band yang terbilang baru, rasanya cukup campur aduk bisa lolos dan berbagi panggung dengan band-band metal Taiwan yang tentu sudah lebih punya banyak penggemar. Tak heran kalau kemudian Robi dan personel Jubah Hitam lainnya gugup ketika akan tampil.
"Sudah enggak jelas perasaan. Apalagi ketika mau naik panggung. Alhamdulillah semuanya lancar dan para penonton juga terlihat senang dengan penampilan kami," kata Robi.
Robi pun berharap capaian yang diraih Jubah Hitam kali ini bisa memotivasi banyak band PMI lain untuk tak segan menyuarakan karyanya dan berbaur dengan komunitas musik lokal di Taiwan. Menurut Robi, banyak band PMI lain yang bagus dan karyanya layak diperdengarkan lebih luas.
"Selain itu tentunya agar yang lain juga berani membuat band yang konsisten," ucap dia.
Dilansir dari siaran pers yang Indosuara terima dari Indonesia-Taiwan Pop Bureau, Jubah Hitam tampil memukau di festival musik tahunan Taiwan, Taiwan Death Fest, (30/10/2022). Kuintet Robi, David, Andy, Harits, Dion, dan Feri mendapat sambutan meriah dari para penggemar metal, tidak hanya yang berasal dari Taiwan dan Indonesia tetapi juga Eropa, yang datang ke acara itu.
Jubah Hitam naik panggung sekitar pukul 18.00. Saat Jubah Hitam hendak tampil, tampak sejumlah penggemar sudah mendekati bibir panggung. Kebanyakan mereka adalah penggemar band ini dari Indonesia yang tinggal di Taiwan. Mereka bahkan membawa bendera bertuliskan Indonesia Metalhead Taiwan, sebuah perkumpulan orang Indonesia penyuka musik metal yang bermukim di Taiwan.
Jubah Hitam langsung menggebrak dengan lagu-lagu orisinilnya yang agresif. Dimulai dari “Intro”, kemudian dilanjut dengan “Sakaratul”. Ada juga sejumlah lagu lain seperti “Dosa”, “Tumbal”, “Spiritual”, hingga “Kafir”. Jubah Hitam lantas menutup penampilannya malam itu dengan sebuah lagu cover “Shadow of Sorrow” dari band metal asal Bandung, Burgerkill.
Dipicu oleh lagu-lagu keras Jubah Hitam, penonton pun mulai saling beradu badan. Inilah cara mereka menikmati musik metal. Tidak hanya penggemar musik Indonesia di Taiwan, tampak sejumlah orang bertampang Kaukasian dan penyuka metal Taiwan juga ikut bergabung. Mereka bersuka ria dalam alunan lagu kencang yang dibawakan oleh kuintet ini.
Untuk diketahui, band ini dibentuk pada 2019 oleh para pekerja migran Indonesia yang berada di Chiayi. David (gitar) dan Robby (vocal) menjadi lokomotif dari band ini. Seiring waktu, band kemudian dipertemukan dengan sejumlah personel lain seperti Andy Rizky (gitar), Dion (bass), Feri (drum), dan seorang mahasiswa Indonesia di Taiwan, Haritsyah (squencer, synthesizer).
Band ini terbilang cukup produktif dalam menghasilkan karya. Beberapa lagu sudah direkam bahkan dirilis secara digital di sejumlah platform pemutar musik. Total ada tujuh lagu yang sudah bisa didengarkan oleh publik musik.