Foto: Focus Taiwan
Indosuara — Gelombang dingin yang melanda Taiwan awal pekan ini akan mereda pada siang hari pada hari Sabtu dengan suhu diperkirakan meningkat hingga 16-17 derajat Celsius di wilayah utara dan 20 derajat di wilayah lainnya, menurut Central Weather Administration (CWA).
Dikutip dari Focus Taiwan, hujan sporadis diperkirakan akan terjadi di seluruh Taiwan karena awan yang menebal, menurut CWA. Pesisir utara, Kabupaten Yilan, dan daerah pegunungan di wilayah Taipei mungkin akan mengalami hujan lebat, katanya.
Sebelum gelombang dingin mereda, salju turun di desa suku Smangus yang terletak di Kotapraja Jianshi, Kabupaten Hsinchu pada Jumat malam. Sabtu pagi dini hari, Dasyueshan di Taichung menyambut salju pertamanya. Puncak Wuling Hehuanshan di Kabupaten Nantou juga menyaksikan hujan es lembut (graupel) pagi itu.
CWA mengatakan kelembapan dapat menyebabkan jalan menjadi tertutup es di pegunungan tinggi di bagian utara dan timur pulau itu. Ada juga kemungkinan lebih banyak salju pada ketinggian 3.000 meter di atas permukaan laut di wilayah tersebut. Pengunjung harus mengemudi dengan aman, saran CWA.
Kementerian Lingkungan Hidup juga melaporkan bahwa melemahnya angin mempersulit penyebaran polutan di udara, terutama di Kabupaten Kaohsiung dan Pingtung, di mana peringatan “oranye” dikeluarkan. Peringatan tersebut menunjukkan bahwa orang lanjut usia, anak-anak, dan orang dengan gangguan pernapasan atau jantung disarankan untuk tidak melakukan aktivitas di luar ruangan.
Namun suhu yang lebih hangat tidak akan bertahan lama. CWA mengatakan massa udara dingin lainnya diperkirakan akan menuju Taiwan pada hari Minggu, membawa cuaca dingin namun lebih kering.
Namun, Taiwan utara dan timur mungkin masih mengalami hujan sporadis, menurut CWA.
