Foto hanya untuk ilustrasi semata. Foto diambil dari CNA.
Kantor Jaksa Distrik Kaohsiung, mendakwa seorang pria. Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 11 malam pada 26 Feb. 2024, ketika seorang pria bermarga Lai (賴) ingin pergi ke Distrik Siaogang di kota tersebut tetapi tidak memiliki uang untuk membayar taksi.
Pria tersebut didakwa karena pelaporan palsu bahwa dia telah dirampok agar bisa mendapat tumpangan ke luar kota dengan mobil polisi. Seperti yang dilansir dari CNA, ia menggunakan taktik baru, kata dakwaan itu, menelepon kantor polisi dan melaporkan palsu bahwa dompetnya telah dicuri oleh dua orang dengan sepeda motor putih, agar petugas polisi menjemputnya dan mengantarnya ke kantor untuk memproses laporan tersebut.
Namun, setelah meninjau rekaman kamera pengawasan di area tersebut, polisi tidak menemukan bukti bahwa Lai telah dirampok, dan dia kemudian mengakui kepada Polisi bahwa dirinya telah berbohong.
Setelah diserahkan kepada jaksa, Lai mengubah ceritanya, mengklaim bahwa dia menderita dysautonomia, gangguan pada sistem saraf, yang membuatnya salah percaya bahwa dia telah dirampok.
Lai akhirnya mengakui setelah interogasi lebih lanjut bahwa dia telah membuat laporan palsu untuk mendapatkan tumpangan gratis ke luar kota, kata dakwaan itu. Setelah menyelesaikan penyelidikan mereka, jaksa menuntut Lai minggu lalu karena membuat tuduhan palsu di bawah KUHP, dan meminta putusan ringkasan dari pengadilan.
Jaksa tidak menunjukkan hukuman apa yang mereka cari untuk pria tersebut.