Foto: Taiwan News
Indosuara - Penyusul laporan media tentang seorang remaja yang diserang oleh petugas polisi di Kabupaten Changhua dalam kasus kesalahan identitas, perwira tinggi yang terlibat dalam insiden tersebut dicopot dari jabatannya sebagai pengawas cabang Puyan Township departemen kepolisian pada hari Minggu (16 Juli).
Dikutip dari Taiwan News, Pengawas yang terlibat dalam insiden 3 Juli, Yeh Chung-mu (葉忠木), memimpin dua petugas Kotapraja Puyan lainnya untuk mendatangi dan menyerang remaja tersebut setelah mengira dia adalah pekerja migran Vietnam kaburan yang sedang dicari oleh pihak berwenang. Awalnya, Yeh mendapat teguran karena tidak mengikuti protokoler dengan baik, sedangkan dua petugas lainnya tidak mendapat tindakan disipliner.
Namun, Departemen Kepolisian Kabupaten Changhua merevisi keputusan mereka pada hari Minggu dan memutuskan untuk mencopot Yeh dari posisinya sebagai pengawas polisi Kotapraja Puyan, lapor UDN. Selanjutnya, dua petugas lain yang terlibat dalam insiden tersebut telah ditegur dengan kesalahan resmi karena perilaku yang tidak pantas saat bertugas.
Direktur sub-biro yang mengawasi kantor cabang Puyan, Huang Wang-chian (黃壬鍵), juga telah ditegur secara resmi. Kantor Kejaksaan Kabupaten Changhua dilaporkan sedang menyelidiki insiden tersebut untuk mempertimbangkan apakah tuntutan pidana dapat diajukan.
Ketiga petugas tersebut mengenakan pakaian preman pada saat penyerangan terhadap anak laki-laki tersebut, seorang anak berusia 17 tahun yang pulang dari pekerjaan paruh waktu. Petugas diduga mencoba memberi tahu korban bahwa mereka adalah petugas polisi, tetapi dia tidak mendengar mereka dengan jelas dan mereka mengejarnya saat dia mencoba melarikan diri dari situasi berbahaya tersebut.
Insiden tersebut langsung memicu kemarahan warga setempat di Changhua, namun tidak diberitakan secara luas oleh media nasional hingga hampir seminggu setelah penyerangan tersebut terjadi. Selain menyerang warga sipil yang tidak bersalah, para petugas dikritik habis-habisan karena tidak berseragam, mendekati remaja tersebut tanpa menunjukkan lencana mereka untuk memperjelas identitas mereka sebagai petugas, dan karena tidak menggunakan bodycam saat melakukan penangkapan.
Insiden itu terjadi kurang dari dua bulan setelah petugas polisi di Taoyuan tercatat menggunakan kekuatan berlebihan saat menangkap seorang pria yang mengamuk di 7 Eleven. Kedua peristiwa tersebut telah memicu diskusi publik tentang penggunaan kekuatan yang berlebihan dan perilaku yang tidak pantas oleh petugas polisi Taiwan