Foto diambil dari CNA.
Pekerja migran kaburan asal Vietnam dideportasi dan di-blacklist tidak bisa masuk Taiwan selama 11 tahun. Pekerja migran ini membentuk tim calo kerja yang kemudian disalurkan ke lokasi konstruksi, Pengadilan Distrik Taichung memvonisnya hukuman penjara tiga bulan.
Kantor imigrasi NIA cabang Taichung menyatakan bahwa pekerja migran tersebut, yang dipanggil Ayang (阿陽) (42), sebelumnya datang ke Taiwan untuk bekerja secara resmi sebagai teknisi manufaktur di Kabupaten Yunlin, namun kemudian kabur dan menghilang dari tempat kerja.
Ia tertarik pada pekerjaan konstruksi dan belajar membaca gambar teknik, lalu ia mulai merekrut rekan senegaranya melalui media sosial untuk membentuk tim kerja dan menyalurkan mereka ke berbagai lokasi konstruksi untuk pekerjaan pengikatan besi.
Untuk menarik rekan senegaranya bergabung, Ayang tidak hanya menyalurkan pekerjaan saja, tetapi juga mengajarkan bagaimana cara membaca gambar teknik dan memberikan bimbingan teknis.
Seperti yang dilansir dari CNA, pekerja kaburan tersebut setiap hari menyediakan layanan antar-jemput dan kebutuhan sarapan serta makan siang berupa pho (mie kuah kaldu daging) dan roti ala Vietnam.
Dari hasil penyidikan, Ayang ditemukan menerima upah dari majikan ilegal, kemudian memotong biaya agen, dan membayarkan gaji kepada timnya setiap setengah bulan.
Saat penangkapan, ia kedapatan membawa gambar teknik baja dan uang tunai lebih dari NT$100.000 (Rp49.119.969), serta langsung membayar gaji puluhan ribu dolar Taiwan kepada setiap pekerja migran yang hadir, kata petugas.
Menurut petugas NIA cabang Taichung, Pengadilan Negeri Taichung telah memvonisnya hukuman penjara tiga bulan, menyita hasil kejahatannya, dan melarangnya masuk ke Taiwan selama sebelas tahun.
Sedangkan, menurut petugas, dua majikan dan enam pekerja migran ilegal terkait sedang diproses oleh otoritas tenaga kerja Taicung.