Foto diambil dari CNA.
Sebagian besar dari mahasiswa asing yang telah lulus memilih mencari pekerjaan dengan sistem poin, daripada sebagai pekerja teknis tingkat menengah, karena persyaratannya relatif lebih rendah, kata Wakil Menteri Ketenagakerjaan Lee Chien-hung (李健鴻) dalam wawancara media pada Rabu. Belum ada mahasiswa asing yang mendaftar bekerja di pekerjaan tingkat menengah industri perhotelan Taiwan setelah izinnya dibuka tahun lalu, kata Kementerian Ketenagakerjaan (MOL) pada Rabu (5/3).
Jika mahasiswa asing ingin tetap tinggal dengan status pekerja teknis tingkat menengah, tambahnya, mereka harus memiliki sertifikasi keterampilan dan menyelesaikan minimal 80 jam pelatihan oleh Direktorat Jenderal Pariwisata.
Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, menjelang liburan musim panas biasanya merupakan musim ramai bagi industri perhotelan, kata Lee, sehingga ia yakin bahwa jika ada permintaan dari pelaku industri, Direktorat Jenderal Pariwisata akan membuka pelatihan lebih awal.
MOL mengatakan bahwa menurut survei Dewan Urusan Komunitas Luar Negeri (OCAC), 90 persen mahasiswa asing yang belajar di bidang perhotelan dan pariwisata di Taiwan berminat untuk bekerja di negara tersebut setelah lulus, dengan banyak di antaranya sudah mulai mencari pekerjaan.
Namun, bagi mereka yang tidak berasal dari jurusan terkait tetapi ingin tetap bekerja di Taiwan sebagai pekerja teknis tingkat menengah, ketidaktersediaan pelatihan 80 jam menjadi kendala utama, menurut kementerian.
MOL mengatakan mereka telah berkoordinasi dengan Kementerian Transportasi dan Komunikasi, yang mengatasi Direktorat Jenderal Pariwisata, untuk segera membuka pelatihan ini agar mahasiswa asing dari jurusan lain juga dapat bekerja di Taiwan.
Sebelumnya, MOL membuka kesempatan bagi industri perhotelan untuk mempekerjakan mahasiswa asing di pekerjaan tingkat menengah mulai akhir Agustus tahun lalu, untuk mengurangi kekurangan tenaga kerja di industri perhotelan.
Pekerjaan ini mencakup bidang bidang tata graha, pembersihan, pemesanan kamar, dan katering industri perhotelan. Menurut MOL, hingga saat ini belum ada yang mengajukan permohonan.