Foto: Focus Taiwan
Indosuara — Wagyu Emperor, sebuah restoran daging panggang di Distrik Xitun, Kota Taichung, akan didenda setidaknya NT$1,44 juta (US$44.261) setelah beberapa produk makanan kadaluwarsa ditemukan di dapur restoran, kata pemerintah kota pada hari ini (16 April).
Dilansir oleh Focus Taiwan, Biro Kesehatan Kota Taichung mengatakan bahwa mereka menemukan pelanggaran keselamatan pangan selama pencarian pada hari Minggu, setelah mendapat informasi dari salah satu mantan karyawan restoran tersebut.
Foto: TVBS
Inspektur menemukan sejumlah produk kadaluwarsa, termasuk 4 kaleng saus cabai kacang, 2 wadah kaldu dashi kombu, 3 toples sirup minuman konsentrat, 11 kotak miso, 24 kotak mie reimen Morioka, dan 18 kotak berbagai potongan daging sapi.
Setelah pencarian, restoran tersebut mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa produk makanan yang kadaluwarsa tersebut disimpan untuk "tujuan pelatihan karyawan" dan tidak disajikan kepada pelanggan.
Pada saat itu, biro kesehatan merespons bahwa mereka masih menyelidiki masalah tersebut tetapi melihat klaim restoran dengan tingkat kecurigaan yang tinggi.
Foto: CNA News
Berbicara kepada para wartawan pada hari Selasa, Direktur Biro Kesehatan Taichung, Tseng Tzu-chan (曾梓展), mengatakan bahwa lembaganya berencana untuk memberikan denda pada hari itu juga untuk 12 jenis produk makanan yang kadaluwarsa yang ditemukan selama inspeksi.
Restoran biasanya dikenakan denda sebesar NT$60.000 untuk setiap produk makanan kadaluwarsa, atau NT$120.000 jika produk kadaluwarsa tersebut digunakan dengan sengaja, artinya dalam kasus ini, dendanya akan "setidaknya NT$1,44 juta," katanya.
Wagyu Emperor juga telah diperintahkan ditutup karena gagal memberikan catatan tentang pengiriman produk, inventaris, dan penjualan, kata Tseng, menambahkan bahwa jika tidak dapat melakukannya pada hari Rabu, restoran itu akan menghadapi denda tambahan antara NT$30.000 dan NT$3 juta.
Sementara itu, mantan karyawan yang memberikan informasi penting tentang restoran tersebut berhak atas imbalan sebesar 50 persen dari jumlah denda, atau NT$720.000 dari total denda sebesar NT$1,44 juta yang telah dikonfirmasi, kata Tseng.