Foto diambil dari : Taiwan News
Mayat ditemukan di dalam tong di Taichung (26 Oktober 2022) yang belum diidentifikasi.
Mayat itu ditemukan di dalam tong di sebuah pabrik di Distrik Shengang Kota Taichung. Seorang pemeriksa medis, bersama dengan jaksa dan petugas polisi, pergi ke Rumah Sakit Umum Veteran Taichung untuk memeriksa mayat tersebut guna mengidentifikasinya.
Berdasarkan bukti yang dikumpulkan di tempat kejadian, polisi menghubungi dua orang yang mungkin terkait dengan korban untuk mengidentifikasi orang tersebut. Namun, tubuh itu membusuk dan mereka tidak dapat mengidentifikasinya.
Ho Meng-tsung(何孟宗), wakil kepala Kantor Polisi Kota Taichung Fengyuan, mengatakan kepada media bahwa pihak berwenang sedang menunggu hasil tes DNA untuk mengidentifikasi individu tersebut.
Menurut polisi, korban adalah seorang laki-laki berusia 40-an dan tinggi sekitar 160-170 cm, dengan jam tangan di pergelangan tangan, pakaian panjang, celana panjang, tanpa sepatu, dan tato di punggungnya. Tato itu tidak dapat dikenali karena pembusukan, menurut CNA.
Menurut penyelidikan polisi, seorang pria bermarga Lin (林) menyewa pabrik tempat ditemukannya tong berisi mayat. Dia kemudian menyewakannya kepada seorang wanita bermarga Tsai (蔡) selama satu tahun. Ketika masa sewa berakhir, Tsai mengatakan ingin memperpanjang masa sewa, tetapi tidak membayar sewa.
Ketika Lin membersihkan pabrik pada hari Rabu, dia menemukan tong oranye dengan beton keras di dalamnya. Setelah laras terbalik, sebagian beton jatuh, memperlihatkan lengan, menurut CNA.
Dilaporkan bahwa tubuh pria itu dibungkus dengan kantong plastik dan selimut sebelum dibuang ke tong dan ditutup dengan semen. Studi pendahuluan memperkirakan bahwa waktu kematian lebih dari dua tahun yang lalu. Polisi menutup tempat kejadian pada hari Rabu dan membawa kembali bukti fisik seperti pengaduk semen dan selimut.
Tsai yang menyewa pabrik dari Lin awalnya terdaftar sebagai orang yang berkepentingan dan dibawa untuk diinterogasi pada Rabu sore. Polisi kembali ke pabrik dan mengumpulkan beberapa beton dari tanah pada hari Kamis.
Polisi sedang menyelidiki kasus ini sebagai pembunuhan dan mencurigai lebih dari satu orang terlibat, menurut CNA. Tsai diinterogasi oleh polisi lagi pada hari Kamis dan kemudian ditetapkan sebagai terdakwa dalam kasus tersebut. Dia dibebaskan pada Kamis malam tetapi dilarang pergi ke luar negeri, menurut CNA.