Ramai diberitakan di media sosial mengenai PMI yang melahirkan sendiri di rumah majikan. (Sumber Foto : Layar tangkap video dari Garda BMI)
Ramai diberitakan laporan media yang menyebutkan ada pekerja migran yang melahirkan di rumah majikan, dan majikan tersebut khawatir tidak ada yang merawat manula yang menjadi pasien, sementara mereka masih harus bertanggung jawab merawat pekerja migran itu dan anaknya.
Kementerian Ketenagakerjaan (MOL), Senin (7/10) menyatakan bahwa untuk membantu kebutuhan pekerja migran selama kehamilan, persalinan, dan pengasuhan anak mereka selama bekerja di Taiwan, mereka sedang merancang pedoman perlindungan hak pekerja migran perempuan dan anaknya.
MOL menyatakan bahwa isi pedoman yang dibahas tersebut mencakup hal-hal yang perlu diperhatikan dan bantuan terkait bagi pekerja migran, majikan, dan agensi dari sebelum dan selama kehamilan, pascamelahirkan, serta pengasuhan anak di Taiwan.
MOL menjelaskan bahwa jika selama kehamilan atau setelah melahirkan pekerja migran tidak dapat melaksanakan pekerjaannya, majikan dapat berkonsultasi ke kantor pusat perawatan jangka panjang setempat dan layanan perawatan jangka pendek yang disubsidi pemerintah.
Selain itu, MOL menyatakan bahwa jika kedua belah pihak sepakat untuk mengakhiri kontrak, pekerja migran juga dapat secara resmi beralih ke tempat yang baru sementara majikan dapat mempekerjakan pekerja migran baru.
Majikan tidak boleh memecat pekerja migran karena ia hamil atau sedang bersalin, apabila terjadi maka bisa dikenakan sanksi, tambah kementerian tersebut. Selain itu, selama kehamilan atau setelah melahirkan, jika pekerja migran membutuhkan konsultasi atau bantuan dalam pengasuhan anak, mereka dapat menghubungi nomor layanan 1955 atau menggunakan layanan yang disediakan pemerintah daerah.
MOL menyatakan bahwa pada tahun 2021 dan 2024 telah didirikan tiga pusat layanan konsultasi ibu dan anak di Kota Taoyuan, Kabupaten Changhua, dan Kota Kaohsiung, yang menyediakan layanan konsultasi dan pendidikan tentang hak-hak pekerja migran.
Selain itu, jika pekerja migran, pasangan, dan keluarganya memutuskan kembali ke negara asal untuk merawat anaknya, kantor layanan tersebut juga akan membantu pengurusan dokumen identitas dan perjalanan anak ke kantor perwakilan negara tersebut di Taiwan, tambah MOL.