Indosuara -- Makin ada-ada saja modus penipuan di Taiwan ini. Setelah sebelumnya ramai kabar soal modus paket palsu dan juga telepon palsu, kini ada lagi modus penipuan baru yakni berpura-pura salah nomor. Imbauan untuk mewaspadai penipuan jenis ini disampaikan oleh layanan aduan 1955.
Melalui akun LINE-nya, 1955 menyebut biasanya penipuan ini dilakukan dengan berpura-pura salah nomor. Jadi, si pelaku menghubungi calon korban lewat pesan singkat dan menyatakan kalau dia perlu memverifikasi satu aplikasi, biasanya layanan keuangan online, namun salah memasukkan nomor telepon dengan nomor telepon anda. Nantinya si penipu meminta nomor verifikasi yang masuk ke SMS anda untuk diberikan kepadanya. Kalau sudah begitu, bisa dipastikan ini adalah penipuan.
"Jangan memberikan SMS kode verifikasi pada orang lain," tegas 1955.
Menurut 1955, jika kode verifikasi kita berikan, maka si penipu bisa menagkses data keuangan kita. Oleh karena itu, jika tidak merasa mendaftar aplikasi, namun mendapat SMS verifikasi ke handphone, sebaiknya abaikan saja dan tidak perlu memencet apa-apa, apa lagi memberikannya ke orang yang tidak jelas, yang sangat mungkin adalah penipu.
"Ini adalah modus sindikat penipuan, mungkin anda akan kehilangan uang atau pencuri kode sandi sosial media anda," ucap 1955.
Layanan aduan 1955 pun mengingatkan bahwa semua mekanisme kode verifikasi ponsel hanya digunakan oleh pengguna pribadi ponsel saja. Tidak memerlukan ponsel orang lain untuk memverifikasinya. Jika pun benar si orang asing itu salah memasukkan nomor, mestinya ia bisa mengulang pendaftaran aplikasinya dengan memperbaiki nomornya tanpa harus meminta verifikasi dari nomor yang dia akui salah.
Jika ada hal-hal seperti ini abaikan saja. Dan tetap hati-hati pada modus penipuan yang bermacam ragam ini.