Foto: Taiwan News
Indosuara — Gabungan Tenaga Kerja Bersolidaritas, GANAS meminta kepada Kantor Dagang Ekonomi Indonesia Taiwan dan BP2MI agar koordinasi kepada Non-Goverment Organization atau Lembaga Swadaya Masyarakat yang peduli pada Pekerja Migran Indonesia untuk membantu menangani permasalahan PMI di Taiwan. Hal ini disampaikan oleh GANAS melalui Facebook-nya, untuk menanggapi kedatangan BP2MI ke Taiwan.
Menurut GANAS, selama ini NGO Taiwan juga punya peran besar terhadap PMI di Taiwan dengan membantu mengembalikan hak PMI dan melindungi PMI dengan menampung serta dampingi kasus PMI di Taiwan. Bahkan mereka bersedia mengunjungi PMI yang berada di semua Shelter NGO.
”Seperti apapun PMI yang dipenampungan juga masih berstatus sebagai WNI. Semisal kasus eksploitasi dari pekerja WIKA yang bisa mendapatkan kompensasi milyaran rupiah serta kasus lainnya adalah bukti kontribusi NGO Taiwan terhadap devisa negara RI,” kata GANAS.
GANAS juga meminta semua sektor bagian di KDEI tanpa terkecuali agar memprioritaskan azas kemanusiaan bukan prosedur birokrasi dalam melindungi PMI di Taiwan.
”Kami juga tidak setuju akan adanya BPJSTKI yang dijadikan syarat perpanjang kontrak di Taiwan yang berdampak pada pungutan liar bagi para agensi dan makin membuat PMI menjadi sapi perah agensi,” kata GANAS.
Pihak GANAS pun mengajak semua agar semua pihak ikut partisipasi dalam Rally Akbar Migrant Day 10 Desember. Ini sebagai bentuk ikhtiar bahwa perubahan pelindungan harus didukung semua pihak.