Foto: Focus Taiwan
Indosuara -- Kementerian Transportasi dan Komunikasi (MOTC) pada hari Kamis membatalkan rencana untuk meminta pengendara berhenti sepenuhnya untuk semua pejalan kaki di penyeberangan. Dikutip dari Focus Taiwan, hal ini dilakukan karena aturan yang direncanakan sebelumnya dinilai "terlalu ketat."
Aturan yang sekarang sudah dicabut, awalnya akan mulai berlaku pada 30 Juni, adalah salah satu dari beberapa tindakan keselamatan baru yang diungkapkan oleh MOTC setelah seorang pengemudi yang gagal berhenti untuk penyeberangan pejalan kaki di Tainan. Ini membuat ia menabrak hingga membunuh seorang gadis berusia 3 tahun. .
serangkaian tabrakan fatal yang menyebabkan kondisi lalu lintas Taiwan dijuluki sebagai "neraka hidup" oleh juru kampanye keselamatan publik dan media berita internasional.
Menteri Perhubungan Wang Kuo-tsai (王國材) mengatakan bahwa setelah membahas masalah tersebut dengan Menteri Dalam Negeri Lin Yu-chang (林右昌) dan Kepala Badan Kepolisian Nasional (NPA) Huang Ming-chao (黃明昭), diputuskan bahwa pengendara untuk berhenti total saat pejalan kaki sedang menyeberang atau menunggu penyeberangan "terlalu ketat" karena dapat berdampak pada kelancaran arus lalu lintas.
Sementara itu, NPA mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya akan terus menegakkan aturan yang mewajibkan kendaraan menjaga jarak minimal tiga meter saat melewati pejalan kaki.
Mengenai pengenalan aturan baru lainnya, termasuk membuat pengemudi yang ketahuan gagal mengalah kepada pejalan kaki menghadiri kuliah keselamatan lalu lintas selain membayar denda, Wang mengatakan masalah itu akan dibahas lebih lanjut pada pertemuan yang dipimpin kementerian, Senin.