Foto: Pixabay
Indosuara - Di Taiwan, biasanya hari libur nasional yang cukup panjang sering ditukar dengan hari kerja di hari Sabtu yang dekat dengan hari libur nasional tersebut. Namun di tahun ini, Kabinet Taiwan telah memangkas jumlah hari yang harus "diganti" dengan pergi bekerja atau kuliah setelah libur menjadi satu hari di tahun 2024 pada 25 Mei lalu. Namun, jumlah hari libur dan liburan panjang akan lebih sedikit dibandingkan tahun 2023.
Dikutip dari Radio Taiwan Internasional, sebelumnya dengan enam hari "kerja pengganti" pada tahun 2023, pemerintah Taiwan menerima banyak pengaduan, mendorong Direktorat Jenderal Administrasi Kepegawaian (DGPA) untuk menjanjikan formula baru pada bulan Mei. Pedoman baru DGPA mengatakan bahwa untuk liburan panjang, jadwal kerja dapat dibuat dengan cara yang fleksibel, daripada memiliki hari pengganti yang tetap.
DGPA mengatakan aturan baru ini akan berlaku dalam lima tahun ke depan. Artinya mulai tahun ini, hanya akan ada satu hari kerja pengganti setiap tahunnya, kecuali tahun 2026 yang tidak ada hari kerja pengganti.
Pada tahun 2024, satu-satunya hari pengganti adalah Sabtu, 17 Februari, setelah libur tujuh hari untuk Tahun Baru Imlek dari 8-14 Februari. Hari kerja ini untuk mengimbangi 8 Februari, yang akan disesuaikan secara khusus untuk menambah satu hari ekstra pada libur panjang.
Adapun hari libur pada tahun 2024, DGPA mengatakan akan ada 115 hari libur, berkurang 1 dari tahun 2023. Akan ada empat hari libur panjang yang berlangsung selama tiga hari atau lebih, tiga hari lebih sedikit dari tujuh pada tahun 2023.
Hari libur nasional yang diperpanjang untuk tahun 2024 adalah hari Pendirian Republik Tiongkok yang berlangsung dari 31 Desember hingga 1 Januari. Selain itu, Libur Tahun Baru Imlek selama tujuh hari dari 8 Februari hingga 14 Februari, hari Anak dan Festival Qing Ming selama empat hari dari 4 April hingga 7 April, dan yang akan datang yakni festival Perahu Naga selama tiga hari dari 8 Juni hingga 10 Juni.
