Foto: Focus Taiwan
Indosuara — Mantan anggota parlemen oposisi mendesak pemerintah untuk mengeluarkan peraturan yang tepat untuk menjamin keselamatan jalan sekolah bagi anak-anak, dengan alasan kurangnya trotoar dan prevalensi anak-anak yang mengendarai skuter milik orang tua mereka tanpa helm atau kursi pengaman yang sesuai.
Dikutip dari Focus Taiwan, hingga Desember lalu, total ada 14,54 juta sepeda motor yang digunakan di Taiwan, yang menunjukkan bahwa banyak orang menggunakannya sebagai alat transportasi dalam kehidupan sehari-hari, menurut data Kementerian Perhubungan dan Komunikasi.
Namun, mantan Legislator New Power Party yang merupakan oposisi, Claire Wang (王婉諭) mengatakan kepada CNA bahwa dibandingkan dengan mobil dan sepeda, tidak ada cukup peraturan mengenai kursi pengaman pada sepeda motor dan anak-anak yang memakai helm.
Wang mengatakan para pejabat tidak bisa mengabaikan fakta bahwa berbahaya bagi orang tua untuk pergi ke sekolah dengan anak-anak mereka menggunakan skuter dan bahwa pemerintah harus membuat peraturan yang mewajibkan orang tua untuk memasang kursi pengaman dan memastikan anak mereka memakai helm.
Wang melanjutkan dengan mengatakan bahwa dia memahami Taiwan tidak memiliki cukup transportasi umum, sehingga orang tua harus menggunakan skuter untuk mengantar anak-anak mereka ke sekolah. Namun, dia mengatakan pemerintah harus mengambil tanggung jawab dengan mengembangkan standar nasional yang harus diikuti oleh orang tua.
Sementara itu, mantan anggota parlemen Kuomintang yang merupakan oposisi, Yu Yu-lan (游毓蘭) mengatakan bahwa orang tua dan anak-anak lebih sering terlihat mengendarai skuter di daerah pedesaan dibandingkan di kota, dan menambahkan bahwa banyak dari mereka yang tidak mengoperasikan skuter tersebut dengan benar.
Misalnya, kata Yu, tidak mudahnya mencari helm anak yang layak, sehingga banyak yang tidak memakainya, sehingga bisa mengakibatkan cedera yang lebih serius jika terjadi kecelakaan.
Menurut Yu, selain mengembangkan fasilitas transportasi umum yang lebih nyaman untuk mengurangi ketergantungan sepeda motor, pemerintah juga harus meningkatkan keselamatan jalan raya di sekitar sekolah.
Yu menambahkan, banyak siswa SD yang terpaksa berjalan di jalan raya karena tidak tersedianya trotoar yang layak.
Mantan legislator ini mengatakan bahwa ia telah meminta pemerintah untuk membuat undang-undang yang mengharuskan adanya trotoar di sepanjang jalan, namun Kementerian Perhubungan dan Kementerian Dalam Negeri belum bersedia melakukannya karena khawatir akan mengecewakan pemilik toko dan kehilangan suara.
Yu mengatakan pemerintah harus mendorong siswa sekolah dasar untuk berjalan kaki ke sekolah dengan mengembangkan lingkungan yang aman dan ramah, serta mendorong siswa sekolah menengah pertama untuk bersepeda atau berjalan kaki ke sekolah dengan menciptakan jalur sepeda yang nyaman.