Foto: UDN
Indosuara — Biro Kriminal hari ini menyatakan bahwa sindikat penipuan telah merekrut pekerja migran asing sebagai kurir dan penjual akun, dengan tren yang meningkat. Di bawah arahan Kejaksaan Distrik Miaoli (苗栗), telah dilakukan tiga gelombang operasi yang berhasil menangkap 10 pekerja migran, termasuk seorang pria Vietnam bermarga Nguyen (阮) yang diduga sebagai otak kurir, serta seorang pria Thailand yang terlibat dalam penjualan akun.
Dilansir oleh CNA, Kepala Tim Kedua dari Divisi Ketujuh, Zhang Zhao-xiong (張詔雄), mengungkapkan bahwa Pusat Penyelidikan Penipuan Utara telah menganalisis dan menemukan bahwa belakangan ini banyak kasus penipuan investasi online, di mana rekening korban yang dikirimkan uangnya adalah milik pekerja migran asing yang sudah meninggalkan Taiwan. Diperkirakan bahwa sindikat penipuan menggunakan pekerja migran asing sebagai bagian dari strategi mereka untuk membangun titik putus.
Polisi menemukan bahwa seorang pria Vietnam berusia 26 tahun dengan nama keluarga Nguyen datang ke Taiwan untuk bekerja pada tahun 2020 dan bekerja sebagai buruh di industri tradisional di Kabupaten Miaoli. Pada bulan Desember tahun lalu, ia tiba-tiba hilang kontak.
Setelah penyelidikan, terungkap bahwa ia diduga terlibat dengan sindikat penipuan sebagai kepala kelompok kurir yang khusus mencari pekerja migran asing yang hilang kontak untuk dijadikan kurir. Setelah menerima laporan, polisi Miaoli menangkap tiga kurir di sebuah minimarket, yang semuanya ternyata adalah pekerja migran asing dari Vietnam yang hilang kontak.
Tim khusus terus melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap total 20 orang, termasuk pria bernama Nguyen. Mereka terdiri dari 7 warga negara Vietnam dan 3 warga negara Thailand, semuanya merupakan pekerja migran yang hilang kontak. Polisi awalnya mengidentifikasi 34 korban penipuan, dengan total kerugian melebihi NT$10 juta.
Setelah diperiksa, para tersangka yang terlibat dalam kasus penipuan ini diserahkan kepada Kejaksaan Distrik Miaoli untuk proses penyelidikan. Para pelaku asal Vietnam telah ditahan dan dilarang untuk bertemu dengan pihak luar setelah permohonan penahanan diajukan oleh jaksa. Baru-baru ini, mereka juga dihadapkan dengan dakwaan berdasarkan undang-undang tentang kejahatan organisasi, penipuan, dan pencegahan pencucian uang.