Rekening yang sering digunakan untuk menipu. Hati-hati jika Anda disuruh untuk transfer sejumlah uang ke rekening tersebut.
Belum lama Indosuara memuat kabar korban penipuan SMS undian BNI pada awal Juni lalu, kini masih saja ada lagi TKI yang tertipu. Sebut saja Meme (nama samaran). TKI Kaohsiung yang sudah datang ke Taiwan 2 kali ini masih tetap tertipu dengan SMS yang diterimanya pada pertengahan Juli lalu. Ia mendapat SMS dari nomor telepon yang sama, yang pernah Indosuara beritakan tempo hari. Dalam SMS undian tersebut dituliskan bahwa Meme mendapatkan ratusan ribu NTD dari BNI. Meme pun sempat mengatakan bahwa ia tak punya rekening BNI. Penipu tersebut menjelaskan bahwa mereka mengundinya berdasarkan nomor telepon Taiwan.
Meme pun langsung percaya dan tak kroscek kebenarannya. Ia langsung mengirimkan uang sejumlah NT$ 5000 ke rekening pelaku ketika diminta untuk transfer secara kilat sebagai biaya administrasi. Setelah itu, sang pelaku meminta Meme untuk transfer sebesar NT$ 30,000 lagi untuk surat-surat pengurusan hadiah dikarenakan ia berada di Taiwan pada tanggal 16 Juli lalu.
Terakhir, si pelaku pada tanggal 23 Juli, Sabtu lalu, juga meminta Meme transfer senilai NT$ 33 ribu untuk biaya-biaya lain. Meme yang kala itu tak punya uang pun memberanikan diri untuk meminjam majikan sebesar NT$ 27 ribu.
Ia baru sadar ketika membaca postingan facebook yang diunggah oleh kontributor Indosuara mengenai berita Indosuara pada tanggal 4 Juni 2016 lalu “Penipuan SMS BNI Berhadiah Jerat TKI Kaohsiung Pelaku Meminta Transfer Total Senilai NT$ 42 Ribu”. Baca berita sebelumnya di sini http://indosuara.com/is-news/berita-taiwan/penipuan-sms-bni-berhadiah-jerat-tki-kaohsiung-pelaku-minta-transfer-total-senilai-nt-42000/
Meme akhirnya menghubungi Indosuara. Namun sayangnya, setelah dibantu Indosuara cek ke nomor rekening tujuan, perwakilan BNI di Taiwan pun menginformasikan bahwa uang dari rekening tersebut sudah diambil semua. Akhirnya Indosuara meminta keluarganya di Indonesia untuk melapor pada pihak berwajib. Sayangnya, pihak berwajib hanya menangani kasus tersebut jika si korban melapor secara langsung, tidak diwakilkan. Namun kabar terakhir yang diterima Indosuara, kepolisian hanya bisa melacak saja keberadaan si penipu dari nomor telepon.
Indosuara juga menanyakan pada pihak BNI apakah bisa untuk memblokir rekening tersebut mengingat nomor rekening tersebut sering digunakan untuk penipuan.
Perwakilan BNI di Taiwan menyatakan bahwa pihak bank tidak bisa melakukan hal itu dikarenakan perlindungan konsumen atau dalam kata lain tidak bisa memblokir rekening sembarangan, harus melalui prosedur yang berlaku seperti ada surat bukti pelaporan dari kepolisian secara resmi dan diberikan pada pihak bank BNI untuk diproses selanjutnya.
“Jika BNI mengadakan undian itu resmi akan diberitahukan pada website BNI, jadi tidak sembarangan. Sebenarnya sangat mudah membedakan mana yang penipuan mana yang sebenarnya. Kalau undian itu memang resmi dari BNI, pastinya tidak akan diminta embel-embel uang. Apalagi seperti pancingan kalau uang hadiah mau dikirim, Anda harus kirim sejumlah uang dulu dengan alasan untuk pajak atau uang pelicin atau proses karena pihak yang bersangkutan berada di luar negeri. Tidak seperti itu. Kalau ada yang seperti itu yah jangan digubris. Itu penipuan,” tutur perwakilan BNI.