Meski berkali-kali Remittance Representative BNI di Taiwan yang bekerja sama dengan Indosuara memperingatkan rekan-rekan TKI untuk tidak mudah mempercayai modus penipuan SMS BNI berhadiah uang tunai, namun tetap saja masih ada yang tertipu.
Awal ceritanya, TKI yang telah bekerja di Taiwan selama 1 tahun ini mendapat SMS yang menyatakan bahwa ia mendapat hadiah uang tunai sebesar NT$ 270,000 dari BNI. Entah mengapa si TKI tersebut merasa seperti linglung dan kemudian merespon SMS tersebut. Pelaku kejahatan pun akhirnya menghubungi TKI itu dengan nomor telepon Indonesia pada akhir Mei lalu.
“Gaya bicara sang pelaku mirip sekali dengan pegawai bank, sangat sopan,” kata TKI yang tertipu kepada IndosuarA.
Ia pun menjadi percaya bahwa yang meneleponnya adalah pihak BNI dari Jakarta. Pelaku penipuan memintanya untuk mengirimkan uang NT$ 5,000 sebagai langkah awal persetujuan pengambilan hadiah. Sang TKI pun langsung mengirimkan uang tersebut ke nomor rekening pelaku lewat toko Indonesia.
Setelah itu sang pelaku menghubungi lagi untuk meminta NT$ 10,000 dengan alasan sebagai prosedur pencairan uang agar proses pengiriman hadiahnya dipermudah mengingat si TKI berada di luar negeri, tidak di Indonesia. Kemudian mengirimkan lagi uang sejumlah NT$ 27,000 ke rekening lain untuk pajak. Total uang yang harus dikirim senilai NT$ 42,000.
Beruntung, ketika ia akan mengirim lagi, seorang temannya memberitahukan bahwa sebaiknya sang TKI tersebut menghubungi perwakilan BNI di Taiwan yang ada di Indosuara. Dari situlah terungkap bahwa TKI tersebut telah tertipu.
Ersam Richard Parura, perwakilan BNI di Taiwan mengatakan bahwa pihaknya telah berkali-kali mengedukasi lewat media maupun pengumuman di Facebook kepada rekan-rekan TKI agar tidak mudah tertipu jika ada orang yang memberikan ucapan selamat atas hadiah ratusan juta rupiah atau ribuan NT$ dengan cara terlebih dahulu mentransfer sejumlah uang ke rekening orang tersebut sebagai dalih pajak ataupun uang prosedur untuk memperlancar pengambilan hadiah karena pihak pemenang ada di luar negeri.
“Jika BNI mengadakan undian itu resmi akan diberitahukan pada website BNI, jadi tidak sembarangan. Sebenarnya sangat mudah membedakan mana yang penipuan mana yang sebenarnya. Kalau undian itu memang resmi dari BNI, pastinya tidak akan diminta embel-embel uang. Apalagi seperti pancingan kalau uang hadiah mau dikirim, Anda harus kirim sejumlah uang dulu dengan alasan untuk pajak atau uang pelicin atau proses karena pihak yang bersangkutan berada di luar negeri. Tidak seperti itu. Kalau ada yang seperti itu yah jangan digubris. Itu penipuan,” tutur perwakilan BNI.