Foto salah satu adegan film Monga, yang menceritakan tentang prostitusi diambil dari Taiwan News.
Pada tanggal 10 Agustus, sejarawan Kao Chuan-chi mengungkapkan hasil pertemuannya dengan Walikota Taipei Ko Wen-je tentang akan disahkan, zona prostitusi legal diatur pemerintah di kota Distrik Wanhua, yang juga dikenal sebagai Monga.
Sebelumnya, dari amandemen peraturan UU memungkinkan pemerintah daerah untuk mengatur zona khusus secara legal mengelola perdagangan seks, tapi bertahun-tahun telah berlalu dan tidak ada kabupaten atau kota di Taiwan telah mendirikan zona tersebut, yang mengakibatkan hukuman bagi pelacur dan pelanggan karena tidak ada tempat naungan hukum bagi mereka yang terlibat dalam perdagangan seks.
Saat ini di Kabupaten Wanhua, bagian dari Taipei di mana prostitusi tumbuh sampai dengan 200.000 pekerja seks pada puncaknya, sebelum dilarang pada tahun 1997 oleh lalu-Walikota Chen Shuibian. Prostitusi yang sempat pernah menjajakan diri di jalanan sekarang tidak diperbolehkan dan menawarkan membuka layanan di jalan-jalan lebih lebar dari 8 meter.
Dalam posting Facebook-nya, Kao mengatakan jika sebuah distrik prostitusi legal didirikan di wilayah Wanhua, apakah masyarakat kota Taipei setuju? Hal tersebut pun masih diperbincangkan lebih lanjut mengingat jika membuka area prostitusi legal harus mempertimbangkan resiko dan aturannya seperti pekerja seks harus mempunyai izin, dan tidak boleh memperdagangkan anak di bawah usia. Pekerja seks harus diperiksa secara rutin untuk menghindari penyakit menular, dan juga hendaknya tidak usah mempublikasikan iklan layanan mereka secara umum.