Foto saat Idul Fitri di Taipei Main Station (TMS). Foto diambil dari Taiwan News.
Dengan bertambahnya populasi umat muslim lebih dari 200.000 di Taiwan saat ini membuat lebih banyak restoran dan industri makanan mengajukan sertifikasi halal bertujuan untuk pasar yang lebih besar di Taiwan dan negara-negara Asia Tenggara. Menurut Dewan Pengembangan Perdagangan Luar Negeri Taiwan (TAITRA), pasar makanan halal secara global bernilai US $ 900 triliun dan banyak perusahaan berharap untuk bisa merebut pasar tersebut.
TAITRA juga mengatakan bahwa saat ini mereka membantu restoran lokal, termasuk mereka yang menjual masakan khas Taiwan seperti mie daging sapi dan ayam goreng, untuk mengajukan sertifikasi halal. Istilah halal secara tradisional mengacu pada makanan dan minuman yang diizinkan oleh hukum Islam.
Sertifikasi halal diberikan pada produk, terutama makanan, kosmetik dan komoditas farmasi, diproduksi dengan cara yang sesuai dengan standar yang ditentukan dalam Al-Quran. Makanan dan produk tersebut perlu diproduksi dengan praktik yang mengikuti hukum Islam dan harus bebas dari komponen yang dilarang.
Seperti yang diberitakan Taiwan News, TAITRA juga berharap bisa menciptakan lingkungan yang ramah terhadap Muslim di Taiwan. Para pengusaha makanan di Taiwan didorong untuk mengajukan sertifikasi halal dan supermarket juga menambahkan beberapa bagian untuk produk halal. Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan mulai memperhatikan populasi Muslim di Taiwan dan potensi pasar halal yang semakin banyak peminat. Jumlah perusahaan dengan sertifikasi halal telah mencapai 714, meningkat lebih dari 200 tahun ini.