Foto diambil dari CNA.
Lebih dari 1.000 karyawan Administrasi Kereta Api Taiwan (TRA) yang terdiri dari konduktor, masinis dan staf stasiun telah menandatangani petisi mengancam untuk mengambil cuti massal selama Mid-Autumn Festival bulan depan, kecuali manajemen TRA mengindahkan permintaan mereka untuk memotong layanan kereta api selama liburan.
Kelompok serikat pekerja yang memiliki 4.000 pekerja tersebut mengatakan bahwa jumlah anggota yang telah menandatangani petisi untuk mengambil cuti massal selama 15-18 September mendatang telah naik dari 400 orang pada minggu lalu menjadi lebih dari 1.000.
Organisasi tersebut mencatat bahwa protes mereka adalah tuntutan terhadap manajemen TRA untuk mengurangi layanan kereta api pada hari libur, tetapi meningkatkan layanan penumpang jarak jauh selama Autumn Festival pada bulan depan.
Mereka menuntut untuk diberlakukan minimum delapan jam istirahat untuk staf yang banyak bekerja di jalan dan memberi hari libur penuh untuk staf stasiun. Mereka juga diminta untuk membayar lemburan ekstra bagi yang bekerja di malam hari.
Pengumuman TRA pada 17 Agustus lalu bahwa akan ada 203 kereta tambahan dijadwalkan untuk liburan Mid-Autumn Festival bulan depan. Anggota asosiasi permesinan kereta api atau National Association of Train Engineers (NATE) mengatakan bahwa mereka akan mengikuti langkah untuk mengambil cuti selama liburan dari 15-18 September, dan mengecam pengumuman TRA untuk jadwal liburan sebagai tindakan sewenang-wenang tanpa persetujuan dari asosiasi.
Manajemen TRA mengatakan bahwa keputusan untuk memperluas layanan selama masa liburan dibuat berdasarkan konsensus kesepakatan dengan Serikat Pekerja Kereta Api Taiwan. Perwakilan dari organisasi tersebut, Wu Chang-chih (吳長智) membantah pernyataan itu.
Perselisihan perburuhan di TRA telah muncul sejak aksi tuntutan serikat pekerja China Airlines yang berhasil dikabulkan.