BNP2TKI terus melakukan sejumlah terobosan dalam melakukan pelayanan penempatan dan perlindungan TKI. Hasil terobosan terbaru dan pertama kali yakni menempatkan TKI Caregiver ke Taiwan dilakukan secara Zero Cost atau tanpa biaya. Demikian disampaikan Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid.
Launching skema baru penempatan TKI ke Taiwan untuk jabatan Caregiver di rumah pasien dan Zero Cost, dimana TKI tidak lagi menanggung biaya pelatihan, pesawat dan biaya lainnya, dan tidak dikenakan agency fee, dikarenakan biaya penempatannya telah ditanggung oleh pengguna atau majikan.
Komponen biaya yang ditanggung oleh pengguna meliputi biaya pelatihan, agency fee, ARC, medical check dan asuransi. Waktu kerjanya 6 hari perminggu, jika pada hari minggu dan hari libur nasional TKI diminta bekerja, maka akan diberikan gaji harian.
Dalam konferensi pers, Senin (12/6/17), Kepala BNP2TKI didampingi Deputi Penempatan, Agusdin Subiantoro dan pejabat Eselon I dan II lainnya, secara simbolis melepas keberangkatan 4 orang perawat untuk ditempatkan sebagai Caregiver ke Taiwan, mereka adalah Ratna Sari (22) dan Tuti Setyaningsih (22) asal Banyumas, Nur Zaadah (22) asal Kebumen, dan Indriana Dewi (22) asal Purbalingga.
BNP2TKI juga menginformasikan tahun 2017 dibutuhkan tenaga perawat Caregiver ke Taiwan sebanyak 200 orang dengan besaran gaji yang diberikan sebesar 18.000 NT setiap bulannya dan kontrak kerja selama 3 tahun.
Kenyataan di lapangan menurut hasil pengamatan aktivis TKI, sesungguhnya masih banyak TKI yang untuk sarapan saja harus membeli dan mengeluarkan uang sendiri. Banyak yang libur tidak sesuai aturan dan bahkan jika libur justru gaji yang dipotong.
Terlepas dari pro dan kontra apakah caregiver lain dengan pekerja rumah tangga sebagaimana umumnya pekerjaan TKI di Taiwan, terobosan ini berhasil berkat koordinasi yang baik dengan berbagai pihak, melibatkan KDEI, Kementerian Tenaga Kerja Taiwan, Walikota Taichung, TETO, PPTKIS dan agency di Taiwan.
Salah satu purna TKI pun mengharapkan agar ke depannya dengan skema baru penempatan TKI Zero Cost ke Taiwan ini mampu menyerap lebih banyak lagi tenaga kerja perawat dari Indonesia dan prosedurnya nyata sesuai penjelasan BNP2TKI. (Ol)