Foto-foto diambil dari CNA/ Taiwan Observer Image.
National Home-based Workers’ Union (NHW), adalah sebuah serikat pekerja baru untuk care taker di Taiwan. Organisasi tersebut mengadakan pertemuan pertamanya pada hari Minggu lalu (29/10) di Distrik Yingge, New Taipei City.
Pertemuan pertama sebuah serikat pekerja yang diorganisir untuk advokasi hak-hak pekerja rumah tangga adalah pertama dalam sejarah Taiwan. NHW mengenalkan organisasi baru tersebut kepada calon anggota dan memberikan suara untuk pemilihan anggota dewannya.
Menurut pendiri serikat pekerja tersebut, mereka merasa pekerjaan sektor perawat diperlakukan sebagai warga kelas dua dan pemerintah Taiwan perlu untuk memenuhi kebutuhan mereka. Lennon, Ying-Dah, Wong, direktur pengamat pekerja di Taiwan mengatakan bahwa kondisi yang dialami oleh beberapa pekerja sektor rumah tangga sangat memprihatinkan. Mereka dianggap seperti budak, dan tidak memiliki hari libur.
Wong menambahkan bahwa pekerja migran sering dipaksa untuk bertahan dalam pekerjaan yang mengerikan, bahkan pekerjaan yang kasar, karena agensi akan mengancam untuk mengirim mereka pulang jika mereka mengeluh.
Meskipun pekerja migran (terutama dipekerjakan di pabrik) mendapat kenaikan gaji upah minimum bulanan meningkat dari NT $ 21.009 menjadi NT $ 22.000 (US $ 725) sesuai dengan Undang-Undang Standar Ketenagakerjaan (勞動 基準 法), tetapi tidak bagi pekerja sektor rumah tangga. Upah sektor rumah tangga hanya rata-rata sekitar NT $ 17.000 per bulan. Perbedaan gaji inilah yang membuat kesenjangan.
Menurut Kementerian Tenaga Kerja, dari 624.758 pekerja migran di Taiwan, 237.291 dipekerjakan sebagai pekerja rumah tangga hingga akhir 2016, dan jumlahnya meningkat 5,77 persen dari tahun 2015.