Foto diambil dari黑色豪門企業.
Anak laki-laki berusia 9 tahun yang babak belur di Taiwan barat menjadi korban kekerasan oleh ayah tirinya. Kasus kekerasan terhadap anak sudah menjadi ketiga kalinya dalam beberapa waktu terakhir di Taiwan.
Seorang bocah lelaki berusia sembilan tahun dipukuli oleh ayah tirinya di Taiwan barat setelah dia dituduh mencuri susu domba milik temannya. Bocah laki-laki yang bermarga Lai (賴), dituduh mencuri susu domba teman sekelasnya, dan diduga dipukuli hingga tubuhnya menghitam dan membiru oleh ayah tirinya ketika dia kembali ke rumah.
Departemen Sosial Pemerintah Kabupaten Miaoli mengumumkan hari ini bahwa mereka mendapat laporan pada 15 Januari tentang kasus dugaan kekerasan anak.
Pada pukul 12.55 pagi, seorang anggota grup Facebook (黑色 豪門 企業) memposting gambar seorang anak laki-laki yang wajahnya memar dan bengkak. Matanya hampir bengkak tertutup dan netizen yang memposting gambar itu menulis, “Seorang sopir taksi membawanya dan tidak tahan lagi melihat keadaannya.”
Ayah asli bocah lelaki itu telah meninggal dunia dan kakek dan neneknya mengatakan bahwa ayah tirinya yang memukuli cucunya tersebut.
Departemen Sosial Pemerintah Kabupaten Miaoli mengkonfirmasi hari ini bahwa kasus “pendisiplinan yang tidak patut” dilaporkan pada 15 Januari. Seorang bocah lelaki yang bermarga Lai yang duduk di kelas 4 di sebuah sekolah dasar dituduh mencuri susu domba yang telah dipesan oleh teman sekelasnya pada 14 Januari.
Ketika bocah itu kembali ke rumah hari itu, ia konon berbohong tentang kejadian itu dan diduga dihukum dan dipukuli oleh ibu dan ayah tirinya. Chang Kuo-tung (張國棟), Wakil Direktur Departemen Urusan Sosial menunjukkan bahwa cedera Lai termasuk memar di wajahnya dan tanda cambuk di punggungnya, ujar laporan Yahoo News.
Meskipun anak itu mungkin telah bertingkah keliru, perilaku orang tua yang melampaui batas dengan tindakan disiplin yang melampui batas telah menjadi sebuah kasus kekerasan. Pekerja sosial akhirnya turun tangan dan anak itu dibawa ke keluarga asuh untuk penempatan sementara pada 15 Januari.
Setelah kematian ayah kandung bocah itu, ibunya menikah lagi sekitar enam atau tujuh tahun yang lalu dan melahirkan dua anak lagi dengan ayah tirinya. Selama dua tahun terakhir, ia telah menunjukkan beberapa masalah perilaku dan ibunya diduga telah menghukumnya dengan cara yang tidak benar.
Pada 17 Januari, pekerja sosial membawa Lai ke kantor polisi untuk melaporkan kasusnya dan menindaklanjuti untuk memastikan keselamatannya. Pada saat yang sama, mereka berencana mewawancarai ayah tiri dan ibu Lai dan menyetujui untuk mendapat kursus pendidikan orang tua dan anak.
Insiden terbaru ini adalah kasus ketiga kekerasan yang kejam terhadap anak-anak setelah berita tentang pemukulan seorang anak laki-laki oleh seorang ayah yang mabuk karena bakso pada hari Minggu lalu, dan penyiksaan fatal terhadap seorang balita oleh ibu remaja pada hari Selasa sehingga menyebabkan kematian anak.