Foto diambil dari medicaltravel.
Seminggu setelah mengumumkan infeksi virus corona yang mengenai seorang dokter dan suster beberapa waktu yang lalu, kepala Pusat Komando Epidemi Pusat (CECC) Taiwan secara tidak sengaja mengungkapkan nama rumah sakit tersebut.
Pada 12 Januari, Menteri Kesehatan dan Kepala Pusat Komando Epidemi Pusat (CECC) Chen Shih-chung (陳 時 中) mengumumkan bahwa seorang dokter dan perawat dari “rumah sakit di Taiwan utara” telah dites positif COVID-19.
Pada hari yang sama, CECC mengeluarkan daftar awal lokasi di mana keduanya baru-baru ini dikunjungi. Namun, Chen tidak menyebut nama rumah sakit tersebut. Keesokan harinya, lebih banyak lokasi yang dikunjungi keduanya terungkap, tetapi rumah sakit itu sekali lagi tidak disebutkan.
Pada Kamis (14 Januari), Chen menjelaskan bahwa ia menolak untuk mengungkapkan nama rumah sakit tersebut untuk mencegah petugas kesehatan menjadi sasaran kritik di internet. Selama beberapa hari mendatang, media mulai bertanya kepada Chen apakah dia dapat mengungkapkan nama rumah sakit tersebut, tetapi dia menolak.
Pada Sabtu (16 Januari), perawat kedua terkena covid di rumah sakit yang sama, sedangkan pada Minggu (17 Januari) dokter kedua dilaporkan juga terkena covid, tetapi masih belum ada kabar di rumah sakit mana wabah itu terjadi.
Akhirnya, pada hari Senin kemarin (18 Januari), ketika seorang reporter bertanya kepada Chen apakah dia akan pergi ke rumah sakit untuk menilai situasi di sana, dia berkata, “Bergantung pada situasinya, diputuskan pada siang hari ini bahwa Kepala Eksekutif Wang akan pergi ke ‘Taoyuan Ministry’.
Reporter itu kemudian mengingatkan Chen bahwa dia secara tidak sengaja mengungkapkan nama rumah sakit itu. Sebagai tanggapan, Chen tersenyum dan berkata, “Saya khawatir ini adalah pertanyaan jebakan. Apakah saya baru saja menyebutkannya? Semua orang tahu itu. Itu adalah Rumah Sakit Umum Taoyuan (Taoyuan General Hospital).” Banyak yang menduga bahwa ini adalah rumah sakit paling dekat dengan lokasi yang dikunjungi dokter dan perawat pertama kali.