Justto Lasoo (lima dari kiri memakai baju batik) bersama jajaran Direksi RRI, Kementerian Pendidikan dan penulis best seller Ahmad Fuadi. Foto dok pribadi.
Bagi rekan-rekan TKI Taiwan pecinta literasi pasti tak asing dengan nama Justto Lasoo. Pria yang bekerja di sebuah pabrik di Taichung ini pernah beberapa kali dinobatkan sebagai jawara karya sastra antar migran di Taiwan. Kali ini, Justto pun menjadi pemenang juara pertama Bilik Sastra Award yang diadakan oleh Radio Republik Indonesia (RRI).
Ceritakan sedikit mengenai Bilik Sastra Award dan kapan mengikuti kompetisi tersebut?
Bilik Sastra Award adalah penghargaan yang diberikan oleh bidang siaran luar negeri Radio Republik Indonesia (RRI) Voice of Indonesia untuk WNI yang berdomisili di luar negeri. Penghargaan tahun ini sudah sebanyak 6 kali diselenggarakan. Para peserta diperbolehkan untuk mengirimkan karya sastra berupa cerita pendek ke Voice of Indonesia selama periode Juni-Juli pada setiap tahunnya. Karya yang masuk dalam setahun tersebut akan dibacakan dan disiarkan secara langsung di acara Bilik Sastra VOI pada setiap hari Minggu.
Setiap tahun akan diseleksi dan diambil 20 karya terpilih, yang kemudian akan ditentukan pemenangnya. Semua peserta adalah WNI yang tinggal di luar negeri, dan setiap peserta boleh mengirim karya lebih dari satu, dengan tema bebas. Saya ikut kompetisi tersebut sudah sejak tahun ke-2, tetapi baru mendapat penghargaan pada tahun ini. Saya dinobatkan sebagai pemenang utama, bersama peserta dari Hongkong sebagai pemenang kedua dan peserta dari Turki sebagai pemenang ketiga.
Beberapa waktu lalu Anda diundang untuk menerima penghargaan secara langsung ke tanah air, Bagaimana pengalaman Anda saat itu, dan apakah diizinkan juga oleh majikan untuk cuti?
Saya diundang ke Jakarta mulai dari tanggal 5 November hingga 10 November 2016. Semua biaya ditanggung oleh RRI. Alhamdulillah, izin dengan majikan tidak ada kendala, karena dari RRI juga secara khusus mengirimkan surat izin kepada perusahaan. Majikan saya sangat mendukung, karena sudah tahu kegiatan saya selama ini.
Bisa diceritakan kira-kira apa hadiahnya ya?
Hadiah…haha, lumayanlah. Hadiah terbesar adalah bisa pulang kampung, dan juga mendapat penghargaan yang saya terima, karena saya sudah mencoba dan berusaha selama 4 tahun. Ketika membaca nama dan karya saya berada di urutan paling atas, itu adalah hadiah yang terbaik dari seluruh perjuangan yang selama ini saya pernah lakukan.
Sudah berapa penghargaan yang didapat dari sastra migran?
Ada beberapa penghargaan, salah satunya adalah sebagai penerima First Award dan Teen Choice Award dari Taiwan Literature Award for Migrant.
Apa tips bagi rekan-rekan TKI yang lain agar bisa seperti Justto?
Tips? Haha, saya sendiri juga masih butuh tips, karena apa yang saya lakukan juga belum maksimal. Namun yang paling penting, kita harus terus berusaha. Semua kemenangan itu butuh kerja keras, butuh usaha yang tidak main-main. Saya lebih sering gagal dan kalah, tetapi bukan berarti saya harus menyerah, kegagalan adalah sumber ilmu yang baik, dari sana kita banyak belajar. Jadi, tetap berusaha dan jangan lekas menyerah.
Bersama jajaran Direksi Republika. Foto dok pribadi.