Foto-foto diambil dari Apple Daily.
Seorang pria paruh baya meninggal pada tanggal 13 Agustus kemarin setelah digigit kutu. Kutu sejenis ensefalitis flavivirus ini adalah kutu mematikan yang jika menggigit manusia dan akan menyebabkan kematian. Kutu mematikan ini banyak dijumpai di wilayah Hokkaido, Jepang. Pertama kali kutu tersebut ditemukan pada tahun 1993. Memang, bagi pasien yang telah digigit kutu tersebut, tak akan langsung meninggal. Namun ada masa inkubasi terinfeksi sekitar 7-14 hari. Tanda-tanda lainnya termasuk demam, nyeri otot dan gejala flu, serta diikuti dengan perkembangan meningitis, seperti pusing dan gejala lainnya.
Seperti yang diinformasikan dari Apple Daily, telah ditemukan sejumlah angka kematian akibat kutu tersebut di beberapa negara. Setiap tahun sekitar 6.000 orang yang terinfeksi atau bahkan lebih. Kutu tersebut berkembang di hutan-hutan atau rawa-rawa dan lereng pegunungan, tetapi tidak muncul di rumah-rumah.
Kementerian Kesehatan Jepang telah menghimbau masyarakatnya untuk menghindari berjalan di pinggiran semak-semak. Jika harus bekerja di wilayah tersebut, mereka harus mengenakan pakaian berlengan panjang dan celana panjang yang telah disemprot obat nyamuk.
Di Taiwan sendiri, telah diinformasikan mengenai jenis kutu tersebut dan diminta agar masyarakat melakukan tindakan pencegahan, meskipun masih belum ada kasus kematian yang dilaporkan di Taiwan akibat gigitan kutu tersebut.