Foto ilustrasi diambil dari Apple Daily.
Seorang tenaga pengajar di Taiwan menulis di blognya yang mengatakan bahwa dirinya turut berduka dengan apa yang dialami 3 lulusan dari Taiwan yang menjadi penjual narkoba di Indonesia dan tertangkap. Tiga warga Taiwan tersebut pun dihukum mati oleh pemerintah Indonesia. Sang guru dalam blognya di http://yesser99.pixnet.net/ menuliskan bahwa ia telah mengajar banyak murid di Taiwan.
Namun yang terjadi akhir-akhir ini, para guru diharapkan bahkan diwajibkan untuk memaafkan semua perbuatan siswa yang melakukan hal buruk. Guru dituntut untuk memakluminya dan tidak memberikan hukuman keras, jika siswa berbuat salah. Hal tersebut yang membuat para siswa di Taiwan akhir-akhir ini tak ada sikap respect atau menghormati pada guru, termasuk bahkan sudah menjadi anti hukum dan tak peduli pelanggaran aturan sosial. Jadi, ketika siswa tersebut lulus, mereka banyak melakukan kesalahan dan melakukan hal-hal yang ilegal seperti penjualan narkoba ke Indonesia yang berujung pada hukuman mati.
Permasalahan pendidikan tak hanya dihadapi oleh Taiwan. Indonesia juga mengalami hal yang sama, bahkan lebih miris karena para siswanya memenjarakan guru karena keluarga tak terima setelah anaknya dicubit. Guru tersebut bernama Nurmayani Salam, seorang Guru SMPN 1 Bantaeng yang mendekam di penjara karena mencubit paha siswinya. Guru biologi tersebut mencubit siswinya lantaran saat hendak melaksanakan shalat Dhuha di Mushallah sekolah, dua orang siswa main siram-siram air sisa pel dan mengenai guru yang lain. Akibatnya, guru Biologi itu dipenjara dan penyakit diabetesnya pun kambuh akibat stres. Dia pun beberapa kali pingsan di malam pertama menjalani masa tahanan.